Pulau ini tidak dapat pulih: setelah gempa bumi pada bulan Oktober dan tsunami pada bulan Desember, tanah longsor dan banjir kini terus berlanjut di bagian selatan pulau Sulawesi, Indonesia. Musim hujan sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 30 orang. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Nugroho memperkirakan jumlah korban meninggal akan terus meningkat.
Informasi lebih lanjut masih diterima dari daerah yang terkena dampak di Provinsi Sulawesi Selatan. Hujan deras yang berlangsung berhari-hari menyebabkan banjir di sepuluh wilayah provinsi, dan ibu kota provinsi, Makassar, juga ikut terendam.
Ribuan orang dievakuasi
Informasi yang diperoleh, 25 orang hilang dan 47 lainnya luka-luka. Lebih dari 3.300 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat banjir. Wilayah tersebut saat ini sedang mengalami musim hujan, dan musim hujan berlangsung sekitar bulan November hingga Maret di sebagian besar wilayah Indonesia. Dia menambahkan bahwa tahun ini bisa lebih kuat pada bulan Januari dan Februari.
Setidaknya 26 kematian terjadi di tiga wilayah di provinsi tersebut, termasuk wilayah Goa yang paling terkena dampak, menurut kepala otoritas di wilayah tersebut, Siamsipar. “Kami berharap air akan surut setelah hujan reda.” Longsor dan banjir tidak jarang terjadi pada musim hujan.
Ni/ml (DPA, AFP, RTR)
“Penggemar twitter yang bangga. Introvert. Pecandu alkohol hardcore. Spesialis makanan seumur hidup. Ahli internet.”
More Stories
Hari pertama Piala Dunia di Singapura dibatalkan karena buruknya udara
Asap mematikan menyelimuti Indonesia – DW – 28 Oktober 2015
Indonesia: Situasi penyandang disabilitas intelektual masih genting