Berita Utama

Berita tentang Indonesia

‘Clean Up the Ocean’: Mengumpulkan 29 Ton Sampah Plastik di Samudra Pasifik – Hiburan

‘Clean Up the Ocean’: Mengumpulkan 29 Ton Sampah Plastik di Samudra Pasifik – Hiburan

Pengumpul sampah pertama di San Francisco dimulai pada September 2018. Namun, sistem tersebut rusak selama uji coba dan tidak dapat mengambil sampah sesuai rencana. Banyak kegagalan terjadi dalam pengembangan proyek yang didukung oleh perusahaan dan universitas. Ada juga kritik terhadap efektivitas dan keberlanjutan sistem.

Hanya kontribusi kecil untuk pembersihan laut

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2020, penghalang terapung yang mengumpulkan plastik dapat memberikan kontribusi minimal untuk pembersihan laut. “Kami sangat perlu memikirkan kembali bagaimana plastik diproduksi, dikonsumsi, dan dibuang dan bagaimana kami dapat mempromosikan alternatif yang berkelanjutan,” kata rekan penulis studi, Agostino Merico dari Leibniz Tropical Marine Research Center di Bremen.

Selain pembersihan, tindakan pencegahan juga penting, kata Slat, Rabu. Dia menunjuk alat tangkap sungai untuk mengurangi aliran sampah plastik ke lautan. Ocean Cleanup sudah mengoperasikan empat pengumpul sampah Interceptor, antara lain di Indonesia dan Malaysia.

Kritik juga menunjuk pada pencemaran lingkungan dari gas buang dari kapal yang mengumpulkan sampah dan melakukan perjalanan jarak jauh. Menurut organisasi tersebut, emisi harus dikompensasikan dengan sertifikat kompensasi.

© dpa-infocom, dpa: 211021-99-674393 / 3

READ  CATL bermitra dengan Indonesia untuk membawa e-mobilitas ke...