Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Berinvestasi di Indonesia: JEJALA ID Tunjukkan Peluang Bagi Investor Eropa

Berinvestasi di Indonesia: JEJALA ID Tunjukkan Peluang Bagi Investor Eropa

26.11.2021 – 01:13

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia

Jakarta, Indonesia, Feb. 7 /PRNewswire /)

Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia menyelenggarakan acara jejaring online untuk investor Eropa pada 30 November 2021, menyoroti peluang investasi potensial di perusahaan rintisan yang sedang berkembang di negara itu.

Acara ini merupakan bagian dari Startup Landscape Joint Exhibition and Meeting di Indonesia ( ID Jejala), Acara jejaring yang diselenggarakan oleh Kementerian dengan tujuan menyatukan para pendiri start-up dengan investor dan pemodal ventura. Acara tersebut akan dihadiri oleh Dirjen Penerapan Teknologi Informasi Kementerian. Samuel Abrijani Berpartisipasi, Dan para pendiri perusahaan rintisan yang sedang berkembang di negara ini: Ernest Lehmann Dari Restorasi, Zibran Husseifa Dari Perikanan Dan Pudi Kandasoprata Dari Koboi.

Untuk informasi lebih lanjut dan untuk mendaftar, silakan klik di sini: https://jejala.id

“Perekonomian Indonesia berubah lebih cepat dari sebelumnya. Dengan pengembangan berkelanjutan dari solusi bisnis yang inovatif dan efektif selama beberapa tahun terakhir, kami telah mampu memecahkan masalah jangka panjang seperti masalah lingkungan dan konten keuangan. Potensi ekonomi Indonesia sebenarnya,” kata Samuel Pangaraban, Dirjen Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

Investasi adalah kunci untuk mendongkrak potensi ekonomi Indonesia

Indonesia saat ini sedang mengalami transisi ekonomi yang besar. Indonesia diklasifikasikan sebagai negara berpenghasilan menengah dengan margin tinggi, berdasarkan laporan klasifikasi pendapatan yang dirilis oleh Bank Dunia. Ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Penting untuk dicatat bahwa perubahan ini didorong oleh perusahaan lokal yang menawarkan produk, produk, dan layanan di pasar Indonesia yang luas dengan populasi lebih dari 270 juta.

Sekarang dengan upaya yang berfokus pada menghubungkan baik start-up dan investor, baik investor dan start-up berharap untuk mengakses hubungan yang sebelumnya tidak tersedia bagi mereka.

READ  Gunung Krakatau Meletus - Ketakutan akan Tsunami Meningkat

Mengumpulkan dana sebagai peluang investasi yang menguntungkan

Salah satu masalah terbesar yang dihadapi perekonomian Indonesia adalah sebagian besar penduduk tidak terlibat dalam perbankan karena metode penilaian risiko yang konservatif. Laporan menunjukkan bahwa pada tahun 2020 UMKM akan menambah 60% PDB negara dan 97% lapangan kerja, tetapi hanya 13% UMKM yang akan memiliki akses permodalan. Karena kurangnya infrastruktur nasional untuk identitas digital, banyak kapasitas PDB ekonomi yang hilang dalam skenario saat ini.

Karena perusahaan infrastruktur keuangan sangat aktif dan fleksibel serta tidak terbebani oleh sistem warisan, ada lebih banyak cara untuk mengurangi biaya dan mengakses layanan keuangan kepada orang-orang yang mungkin tidak memiliki akses sebelumnya. Dengan menggunakan data besar, pembelajaran mesin, dan data alternatif, perusahaan FinTech dapat mengembangkan model penilaian risiko yang inovatif untuk membantu sejumlah besar orang yang tidak memiliki akses ke layanan keuangan.

Dengan pasar yang begitu besar, start-up perlu bekerja sama dengan investor untuk menghasilkan solusi yang berdampak seperti itu. Ini merupakan peluang besar untuk memperkuat kepentingan baik investor maupun perekonomian Indonesia.

Informasi tentang Kementerian Komunikasi dan Informatika

Kementerian Komunikasi dan Ilmu Komputer adalah lembaga resmi pemerintah Indonesia yang mengembangkan dan melaksanakan Kebijakan Nasional di bidang Komunikasi dan Ilmu Komputer. Hal ini juga bertanggung jawab untuk mempercepat penyebaran teknologi informasi dan infrastruktur digital untuk menyediakan akses publik yang efisien ke telekomunikasi modern dan jaringan internet.

Foto – https://mma.prnewswire.com/media/1695815/E_Poster_Europe__2.jpg

Kontak Pers:

Kuis Sander
[email protected]

Konten asli: Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, pesan dikirim oleh aktuell