Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Harimau Sumatera mati dalam perangkap – hanya tersisa 400 di alam liar

Harimau Sumatera mati dalam perangkap – hanya tersisa 400 di alam liar

Kota berburu. Seekor harimau sumatera telah terperangkap di Indonesia. Seorang gadis berusia empat hingga lima tahun ditemukan tewas pada Minggu di dekat Suaka Margasatwa Bukit Singing di provinsi Rio, kata kepala organisasi konservasi alam lokal Fifin Arphiana Jokasara, Senin. Ini adalah kemunduran baru-baru ini untuk spesies yang terancam punah, yang diperkirakan berjumlah sekitar 400 di alam liar.

Menurut Jogasara, salah satu pemburu jatuh ke dalam perangkap dan meninggal karena dehidrasi lima hari kemudian. Komisi Konservasi Alam akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum dalam penyelidikan.

Perburuan mengancam Harimau Sumatera

Daftar Merah Spesies Terancam Punah dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), Harimau Sumatera, spesies harimau yang sangat terancam punah, berada di bawah tekanan yang meningkat dari perburuan karena habitat hutan mereka menyusut. Menurut para konservasionis, wabah virus corona telah menyebabkan lebih banyak perburuan liar di pulau Sumatera karena penduduk desa kembali berburu karena krisis ekonomi.

Tiga harimau Sumatera, termasuk dua anaknya, ditemukan mati di sebuah cagar alam di provinsi Aceh pada akhir Agustus. Mereka juga jatuh ke dalam perangkap. Seekor harimau betina juga ditemukan mati di Aceh Selatan pada awal Juli lalu.

Pada bulan Juni, polisi di Aceh menangkap empat orang karena menjebak harimau dan menjual sisa-sisanya seharga $7.000. Beberapa hari kemudian, harimau sumatera lain memakan kambing yang diracuni tikus di provinsi tetangga Sumatera Utara.

READ  Global: Penjaga Perdamaian di Kiev dan Moskow: Apa yang Indonesia Inginkan?