Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Desak Tragis di Indonesia | Olahraga di dalam / di luar ruangan

Penyerbuan adalah salah satu bencana terburuk dalam sejarah sepak bola.

Kepala polisi provinsi mengatakan dalam konferensi pers, Minggu, bahwa polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan para penggemar yang memprotes karena kekalahan tim mereka. Ini menciptakan kepanikan massal yang mencekik banyak orang yang bergegas keluar.

34 orang meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan Jawa Timur, semuanya dirawat di rumah sakit. Kebanyakan orang dikatakan telah meninggal karena kekurangan oksigen. Di antara yang tewas adalah dua petugas polisi dan seorang anak berusia lima tahun. Kerusuhan juga menghancurkan 13 kendaraan, termasuk 10 mobil polisi.

Kerusuhan pecah usai pertandingan divisi satu antara Arema FC melawan Persebaya FC. Usai kalah 3-2 di Malang, ribuan penonton memadati lapangan. Selain itu, alun-alun itu ramai. 42.000 tiket terjual, meskipun stadion hanya disetujui untuk 38.000 pengunjung.

Persatuan Sepak Bola Indonesia menangguhkan permainan di Divisi Satu selama seminggu. Indonesia adalah negara pecinta sepak bola. Meskipun tidak ada kesuksesan internasional, selalu ada kerusuhan dan kekerasan di sekitar pertandingan. Pada tahun 2018, seorang penggemar dibunuh oleh gerombolan pendukung klub saingan. Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA dari 20 Mei hingga 11 Juni 2023 dengan 24 tim yang berpartisipasi. Negara secara otomatis memenuhi syarat sebagai tuan rumah.

Presiden FIFA Swiss, Gianni Infantino, bereaksi dengan jengkel. “Dunia sepak bola terguncang setelah peristiwa tragis itu. Ini adalah hari yang kelam bagi semua orang yang terlibat dalam sepak bola dan tragedi yang tak terbayangkan,” kata pria berusia 52 tahun itu.

FIFA meminta laporan tentang insiden tersebut dari Persatuan Sepak Bola Indonesia. Aturan FIFA menyatakan bahwa penegak hukum dan petugas polisi tidak diperbolehkan membawa atau menggunakan senjata api atau gas air mata di stadion.

READ  Kematian bintang selancar itu mengerikan: putri perpisahan yang memilukan