Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Aksi badai dan polisi: 125 orang tewas dalam kepanikan massal Indonesia

Aksi badai dan polisi: 125 orang tewas dalam kepanikan massal Indonesia

Status: 02.10.222 14:16

Para pejabat telah merevisi jumlah korban tewas menjadi 125 setelah kepanikan massal terjadi di sebuah stadion sepak bola Indonesia. Presiden Widodo sebelumnya telah mengumumkan penyelidikan atas kecelakaan itu.

Jennifer Johnston, ART Singapore Studio

Ribuan pendukung Arema FC yang kalah menyerbu lapangan menyusul kekalahan 3-2 Persebaya dari Surabaya. Pasukan keamanan menembakkan pentungan dan gas air mata ke arah para penggemar. Rekaman video di media sosial menunjukkan asap putih mengepul dari alun-alun dan tribun.

Jennifer Johnston

“Perasaan kecewa itulah yang mendorong para suporter untuk turun ke lapangan dan bertanya kepada para pemain mengapa mereka kalah,” kata Kapolres Jawa Timur Nico Affinta dalam konferensi pers. “Saat itulah tim keamanan datang untuk mencegah mereka memasuki stadion atau berinteraksi dengan para pemain. Saat anarki pecah, gas air mata digunakan sebagai bagian dari tindakan penahanan.” Kemudian fans menyerang ofisial dan merusak mobil.

Kurangnya oksigen di keramaian

Penggunaan gas air mata memicu kepanikan di arena. Abinda menceritakan peristiwa itu: “Setelah polisi menembakkan gas air mata, mereka semua berlari ke arah yang sama, menuju pintu keluar 10 dan 12, menyebabkan kemacetan lalu lintas yang sangat besar. Selama kemacetan lalu lintas, mereka mati lemas saat berlari. Tidak ada oksigen.” FIFA telah melarang penggunaan gas air mata.

Stadion dilaporkan penuh sesak

Menurut kepala polisi, 34 orang tewas di stadion. Yang lain ada di rumah sakit atau dalam perjalanan ke sana. Korban tewas termasuk dua petugas polisi. Banyak dari korban luka masih menerima perawatan di rumah sakit dan kondisi mereka kritis.

READ  Kapten U19 Sherp: "Semangat harapan akan membawa kita ke Indonesia" - Football

Menurut Menhan, stadion juga penuh sesak. 38.000 orang secara resmi diterima, tetapi 4.000 tiket terjual.

Sejumlah besar orang memberikan penghormatan dengan menghujani bunga di depan stadion.

Gambar: A.P

Permainan dihentikan

Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) mengatakan telah meluncurkan penyelidikan. Presiden Joko Widodo memerintahkan penangguhan semua pertandingan Liga Inggris sambil menunggu hasil investigasi selesai. Dalam siaran pers yang dikeluarkan olehnya, saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga almarhum.

Widodo mengatakan: “Saya turut prihatin atas tragedi ini dan saya berharap ini akan menjadi tragedi terakhir dalam sepak bola Indonesia. Itu tidak boleh terjadi di masa depan. Sportivitas, kemanusiaan dan persaudaraan dalam bangsa harus berdiri bersama.”

Arema FC dan Persebaya Surabaya Football Club juga menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarganya. Arema FC yang penggemarnya turun ke lapangan akan mendirikan pusat krisis dan titik informasi korban.

“Hari Gelap untuk Semua”

Presiden FIFA Gianni Infantino bereaksi dengan cemas terhadap kepanikan massal yang menewaskan lebih dari 170 orang. “Dunia sepak bola terguncang setelah peristiwa tragis ini,” kata pemain Swiss itu.

“Ini adalah hari yang kelam dan tragedi di luar imajinasi bagi semua orang yang terlibat dalam sepak bola. Belasungkawa terdalam saya sampaikan kepada keluarga dan teman-teman mereka yang kehilangan nyawa dalam insiden tragis ini.”

Kenangan tahun 1964

Kekerasan pada pertandingan sepak bola di Indonesia adalah hal biasa. Beberapa tim memiliki klub penggemar yang suka meningkatkan dan menjalankan pertandingan di seluruh Indonesia dengan pendukung yang sangat kejam.

Penyerbuan di stadion di Jawa Timur Indonesia adalah yang paling mematikan sejak 1964, ketika 320 orang tewas dalam penyerbuan di Lima selama kualifikasi Olimpiade antara Peru dan Argentina.