Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Meski ada sanksi, dua Boeing 737 tiba-tiba berhenti di bandara Moskow

Meski ada sanksi, dua Boeing 737 tiba-tiba berhenti di bandara Moskow

Kekurangan pesawat di Rusia

Meskipun ada sanksi, dua pesawat Boeing tiba-tiba dilarang terbang di bandara Moskow

Sel, 14/03/2023 | 09:08

Sanksi Barat mencegah pesawat terbang ke Rusia. Kini S7 Airlines telah mengamankan dua Boeing 737 lagi yang sebelumnya terbang di Indonesia. Karena kekurangan pesawat, perusahaan leasing negara Rusia mengembalikannya ke Rusia.

Maskapai Rusia tidak akan lagi menerima pesawat baru karena sanksi Barat. Maskapai penerbangan negara itu menanggapi kekurangan yang parah secara berbeda.

Beberapa perusahaan piagam membeli piagam, yang diperbolehkan meskipun ada sanksi. Aeroflot baru-baru ini mengakuisisi sepuluh Boeing 777 dengan cara ini.

Namun, di masa depan, pesawat buatan Rusia seperti Irkut MS-21 dan Superjet 100 akan mengkompensasi kegagalan tersebut. Namun, harapan terbesar pemerintah terletak pada Tupolev Tu-214 yang terkenal, tetapi tidak berhasil secara komersial. Hampir tidak ada komponen barat yang dipasang di dalamnya. Produksi Anda meningkat lagi.

Terlepas dari sanksi: dua Boeing 737 di Rusia

Tapi ada cara lain, sebagai contoh dari penawaran S7 Airlines. Sebuah laporan oleh portal Indonesia “Airspace Review” menunjukkan dua Boeing 737-900 baru masih berseragam Lion Air di apron yang tertutup salju di sebuah bandara di Rusia. Meskipun ada larangan, maskapai penerbangan Rusia berhasil memasukkan kedua mesin tersebut ke negara tersebut.

Kedua pesawat tersebut adalah dua jet dengan nomor registrasi Indonesia PK-LPY dan PK-LPW.

iklan

Mereka telah diparkir di Bandara Moscow Domodedovo sejak awal Maret. Sejak Februari 2020, mereka menjadi milik perusahaan leasing Rusia terbesar, Perusahaan Leasing Transportasi Negara GTLK.

Pesawat-pesawat itu milik Rusia

GTLK telah menyewakan Boeing 737 kepada Lion Air. Karena sanksi dan kekurangan pesawat, pesawat tersebut kini telah dikembalikan ke Moskow.

Menurut portal data penerbangan CH Aviation, perusahaan leasing milik negara itu memiliki total 113 pesawat. Ini termasuk pesawat Barat dan pesawat buatan Rusia.

Sebagian besar pesawat GTLK disewakan kepada maskapai Rusia. S7 Airlines sendiri memiliki enam Boeing 737-800 dalam armadanya. Tapi ada juga pengecualian, Boeing 737-800 yang terbang untuk Sun Express, Boeing 777 untuk Icelandic Blue Bird Cargo dan Airbus A319 untuk Royal Jordanian.

Artikel ini ditulis oleh Benjamin Riklis

READ  8 Anak Indonesia Terbaik Sepanjang Masa, Mendidik!