Paus Fransiskus meyakinkan Indonesia dan Timor Leste atas dukungannya dalam menghadapi banjir besar di kedua negara tersebut.
Stephanie Stahlhoven – Kota Vatikan
“Penting bagi saya, dalam doa, untuk meyakinkan para korban banjir yang melanda Indonesia dan Timor Leste bahwa saya dekat. Semoga Tuhan menyambut orang yang meninggal, berbelasungkawa kepada keluarga mereka dan membantu semua yang kehilangan rumah,” kata Paus pada akhir audiensi publiknya pada hari Rabu.
Hujan lebat dan banjir
Indonesia dan Timor Leste mengalami hujan deras selama beberapa hari. Indonesia sejauh ini telah mengumumkan jumlah korban tewas sebanyak 128 orang, dan lebih banyak lagi yang dikhawatirkan. Sedikitnya 27 orang tewas di Timor Timur; Jadi disini banyak yang masih hilang. Banjir menyapu seluruh kota. Uni Eropa telah berjanji untuk membantu. Badai telah berkecamuk di seluruh kepulauan Asia Tenggara selama berhari-hari, dan pada hari Senin, badai baru seperti badai dan lebih banyak hujan ditambahkan.
Juga: hargai olahraga
Setelah audiensi publik pada hari Rabu, Paus Fransiskus memberikan pidato pada Hari Olahraga Internasional untuk Pembangunan dan Perdamaian, yang dirayakan pada hari Selasa. Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkenalkan Hari Peringatan pada 2013; Sejak itu dirayakan setiap tahun pada tanggal 6 April.
“Saya berharap hari ini akan meningkatkan pengalaman olahraga sebagai kerja tim, dan olahraga itu akan meningkatkan dialog antara budaya dan masyarakat yang berbeda,” kata Paus.
Dalam konteks ini, ia juga memuji tim olahraga Vatikan “Athletica Vaticana” atas komitmen mereka pada “budaya persaudaraan” dalam olahraga dan perhatian khusus yang diberikan oleh Grup Olahraga Vatikan kepada orang-orang yang rentan dan perdamaian. The Vatican Athletic Association tumbuh dari sebuah grup atletik dan lari bernama “Athletica Vaticana” yang didirikan pada September 2017. Saat itu, mereka ikut serta dalam Marathon for Peace di Roma. Asosiasi itu sekarang memiliki lebih dari 60 anggota, termasuk suster, pastor, penjaga kepausan, penjaga Swiss, pegawai apotek atau perpustakaan di Vatikan serta para penyandang disabilitas, dua imigran Muslim adalah anggota kehormatan tim.
(Berita Vatikan – SST)
“Penulis. Komunikator. Pecandu makanan pemenang penghargaan. Ninja Internet. Fanatik daging yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Pembukaan toko di Interlaken: perlengkapan olahraga baru “Eiger” berasal dari Indonesia
Banyak korban tewas dalam bencana stadion di Indonesia
Thomas Doll berbicara tentang pekerjaan kepelatihannya di Indonesia, masalah sepeda motor, dan kemungkinan kembali ke Bundesliga