Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Indonesia Meluncurkan Crypto Exchange Nasional

Indonesia Meluncurkan Crypto Exchange Nasional

Untuk memenuhi minat yang meningkat terhadap cryptocurrency dan melindungi kepentingan investor, Indonesia telah mengambil langkah penting. Meluncurkan pertukaran crypto nasionalnya.

Pengumuman pemerintah menyoroti peran bursa dalam menyediakan regulator dengan catatan transaksi transparan, membantu upaya pengawasan dan mengawasi industri crypto yang berkembang selama transisi peraturan. Pertukaran yang baru diluncurkan akan mencantumkan perusahaan crypto berlisensi yang ada sebagai pedagang, termasuk peserta utama seperti Tokocrypto Binance dan Indodax.

PT Bursa Komoditi Nusantara bertanggung jawab mengelola bursa, sedangkan verifikasi transaksi ditangani oleh PT Kliring Berjangka Indonesia. PT Dennett Depository Indonesia telah melakukan safe deposit untuk memastikan bahwa mata uang digital terlindungi dengan baik.

Memperkuat Perlindungan Investor di Pasar Crypto

Fokus utama undang-undang di balik National Cryptocurrency Exchange adalah untuk meningkatkan perlindungan investor di pasar cryptocurrency. Karena minat terhadap mata uang digital telah meningkat, demikian pula risiko yang terkait dengannya. Peningkatan pengawasan industri bertujuan untuk mengurangi risiko, penipuan, dan kesalahan lainnya di pasar mata uang digital. Dengan memberikan regulator akses ke catatan transaksi, pemerintah bertujuan untuk menciptakan lingkungan perdagangan crypto yang lebih transparan dan akuntabel.

Investasi Kripto Meledak Selama Pandemi

Meskipun Indonesia melarang penggunaan mata uang kripto sebagai alat pembayaran, negara tersebut telah melihat peningkatan eksponensial dalam investasi kripto selama pandemi. Menurut data Juni 2022, sekitar 17,54 juta orang di Indonesia telah berinvestasi dalam mata uang digital, lebih banyak dari investor terdaftar di bursa tradisional. Tren ini menunjukkan semakin populernya cryptocurrency di kalangan penduduk Indonesia.

Penting untuk diketahui bahwa jumlah transaksi cryptocurrency menurun secara signifikan antara Januari dan Juni 2023. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022, turun 68,7% menjadi Rp66,44 triliun (sekitar US$4,42 miliar). Mungkin ada banyak alasan untuk penurunan transaksi ini. Pertama, pasar sangat fluktuatif selama periode ini. Harga Cryptocurrency dapat berubah dengan cepat dan tidak terduga, yang dapat memengaruhi jumlah transaksi.

READ  Harga minyak goreng sebentar lagi naik

Alasan lain bisa jadi ketidakpastian yang disebabkan oleh perubahan peraturan. Pemerintah dan lembaga masih memikirkan cara menangani mata uang kripto, dan pada saat itu, aturan baru atau pedoman yang tidak jelas mungkin membuat orang lebih berhati-hati dalam menggunakan mata uang kripto untuk transaksi. Penting untuk mengingat tren dan faktor ini karena dapat memengaruhi cara orang menggunakan cryptocurrency di masa mendatang. Seiring perkembangan pasar dan peraturan, volume transaksi dapat berubah lagi. Oleh karena itu, penting untuk menyadari perubahan ini untuk lebih memahami lanskap cryptocurrency.

Cryptocurrency Utama Diperdagangkan di Indonesia

Selama periode ini, investor Indonesia terutama berdagang di Tether, Bitcoin, Ethereum, Ripple, dan Binance Coin. Mata uang digital ini berbeda dari mata uang kripto lainnya dan digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia untuk berbagai tujuan seperti berinvestasi, membeli, dan menjual secara online. Mereka diakui oleh beberapa cryptocurrency utama dunia karena tersebar luas, penting, dan digunakan secara luas.

Kesimpulan

Pertukaran crypto baru di Indonesia merupakan langkah besar dalam mengatur pasar crypto dan melindungi investor. Dia akan memantau transaksi dan memastikan bahwa semuanya dilakukan dengan benar. Terlepas dari popularitas investasi kripto di masa pandemi, naik turunnya pasar menunjukkan bahwa pasar kripto di Indonesia membutuhkan kontrol yang tegas untuk terus berkembang.