“Dampaknya terhadap angka harapan hidup sama dengan dampak merokok, tiga kali lebih besar dari konsumsi alkohol dan air yang tidak aman, serta lebih dari lima kali lipat dari kecelakaan lalu lintas,” katanya. Hasilnya didasarkan pada data yang baru dievaluasi untuk Indeks Kualitas Udara untuk Kehidupan (AQLI) proyek tersebut.
Untuk Swiss, para peneliti menghitung bahwa orang akan hidup sekitar lima bulan lebih lama jika Swiss mematuhi batas polusi udara yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia. Ini adalah 5 mikrogram debu halus per meter kubik. Menurut penelitian, nilai di Swiss adalah 9,4 mikrogram per meter kubik.
Bahaya di Asia
Studi ini menyoroti bahwa tantangan yang ditimbulkan oleh pencemaran lingkungan tersebar sangat tidak merata di seluruh dunia. Di Tiongkok, 2,5 tahun bisa dicapai dengan udara bersih. Menurut penelitian, orang-orang di Bangladesh meninggal 6,8 tahun lebih awal akibat polusi udara.
Tiga perempat dampak polusi udara hanya terjadi di enam negara: Bangladesh, India, Pakistan, Tiongkok, Nigeria, dan india. Perbandingan dengan data historis menunjukkan adanya perbaikan pesat dalam situasi ini, terutama di Tiongkok.
“Penggemar twitter yang bangga. Introvert. Pecandu alkohol hardcore. Spesialis makanan seumur hidup. Ahli internet.”
More Stories
Pasar Saham Menjanjikan: Indonesia yang Diinginkan
Lalu Lintas Udara – Kemungkinan 62 orang tewas setelah kecelakaan pesawat di Indonesia – Ekonomi
Indonesia mengurangi ekspor minyak sawit dan meningkatkan tekanan harga