Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Profil Wregas Bhanuteja, Sutradara Film Budi Pekerti Asal Jogja

Profil Wregas Bhanuteja, Sutradara Film Budi Pekerti Asal Jogja

Jogja

Sutradara berbakat asal Jogja, Wregas Bhanuteja, kembali menghadirkan karya terbarunya tahun ini. Film baru Wregas berjudul Budi Pekerti tayang secara serentak di seluruh biooskop di Indonesia, mulai hari ini 2 November 2023.

Film karya Budi Pekerti didistribusikan ke film Panjang Pertama Wregas yang berjudul Penyalin Cahaya (2021). Wregas 17 masuk nominasi atau nominasi Festival Film Indonesia (FFI) 2023 tahun ini.

Ini semua tentang apa yang terjadi selanjutnya. Guys, sejak awal Susuk dan Rejas Bhanoteja Soudha banyak memberikan penampilan hebat di dunia film. Dia bercita-cita menjadi perguruan tinggi kelas dunia. Apakah Anda mencari film dari sampah dunia? Simak ulasannya berikut ini.

Profil Wregas Bhanuteja

Terdaftar di Institut Kisinyan Jakarta (IKJ), Rafael dan Rigas Bhanuitja, dan menetap di Jogja sejak 20 Oktober 1992. Tanggal 31 Oktober 1992 adalah masa studi di SMA Preto Yogyakarta.

Bersamaan dengan lahirnya SMA Bangku, Wregas menciptakan film baru yang akan mengarah pada musik adiktif yang hadir di Jogja. Selama SMA, film lengkap tentang 10 film Pendek Sederhana yang Sudah dibuat oleh Wregas. Salah Satonia, lahir “AKU”, muncul di bagian pertama kompetisi film Pendek Psymotion.

Film ini dirilis pada tahun 2010 oleh Fakultas Film Institut Televisi Kesinyan Jakarta (IKJ). Semasa kuliah, Wregas membuat beberapa film pendek, seperti Senyawa (2012), yang diambil dari seluloid film 16 mm.

Pada tahun 2013, Wregas mengejar Riri Riza dan kembali dengan bantuan asistennya di film Sokola Rimba (2013). Setahun kemudian, ia lulus dari IKJ dengan tugas akhir sebuah film pendek berjudul Lemantun (2014). Film ini akan dirilis pada Festival Film Pendek XXI 2015 dan Apresiasi Film Indonesia 2015.

READ  Netflix: Kedua Tujuh Dosa Mematikan akan datang ke pertunjukan

Pada tahun 2015, film Lembusura (2014) karya Wregas Berjudul terpilih dari Festival Film Internasional Berlin 2015. Nantinya, film tersebut dijadwalkan tayang selama 22 tahun di Festival Film Berlin.

Pada tahun 2016, Wregas dibuat oleh Studio Batu Jogja untuk menunya dan disutradarai oleh Prenjak (2016). Film ini adalah film tentpole yang berkisah tentang Gojia API Korea.

Lewat film pendek ini, Wregas mendulang berbagai penghargaan. Festival Film Moulay Dari Agang, Festival Film Cannes, Festival Film Internasional Melbourne, Penghargaan Layar Perak SGIFF, dan kemudian Festival Film Hinja Indonesia. Melalui cerpennya tersebut, Wregas menyutradarai Sutradara Indonesia dalam rangka Festival Film Cannes.

Pada tahun 2019, Wregas Kembali dengan film pendek berjudul Tak Ada yang Gila di Kota Ini (2019). Film ini berhsil meraih Piala Citra FFI 2019 sebagai Film Pendek Terbaik.

penarik com.detikHot, Film pertama Penyalin Cahaya (2021) karya Regas Demolay Bersama. Penyalin Cahaya (2021) masuk nominasi Festival Film Indonesia (FFI) dengan 12 film dari 17 nominasi. Pada kategori Antaranya, Sutradara Terbaik dan Penulis Naskah Asli Terbaik untuk Wregas.

Setelah itu, Penyalin Cahaya dikirim ke Cerita Panjang Terbaik dan kemudian dinominasikan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dan Pemeran Pendukung Pria Terbaik.

Nah profil dan profil Wregas Bhanuteja, film Sutradara Budi Pekerti asal Jogja telah terupdate dan banyak sekali penawaran yang diberikannya.

video semakInspirasi Film Balik Sirita “Body Bikerti”

(rh/am)