Indonesia telah mengusulkan untuk memotong bagian pembayaran program pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan menjadi sepertiga dari jumlah yang semula disepakati, kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan pada hari Senin.
Indonesia baru-baru ini mengusulkan kepada pemerintah Korea Selatan untuk membayar sekitar 600 miliar won ($442,47 juta) untuk program jet tempur gabungan KF-21, lapor Yonhap, mengutip beberapa sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya.
Anggaran awal untuk program jet tempur gabungan Indonesia diperkirakan berjumlah sekitar 1,6 triliun won pada Juni 2026, kata laporan itu.
“Agar berhasil menyelesaikan pengembangan sistem KF-21, pemerintah Korea Selatan dan Indonesia saat ini sedang melakukan negosiasi akhir untuk menyelesaikan masalah pembagian biaya yang sedang berlangsung,” kata Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
Kementerian Pertahanan Indonesia tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pesawat tempur KF-21, yang dikembangkan oleh Korea Aerospace Industries (KAI) sebagai bagian dari proyek yang sebagian didukung oleh Indonesia, akan menjadi alternatif yang lebih murah dan tidak terlalu siluman dibandingkan F-35 buatan AS yang diandalkan oleh Korea Selatan.
Indonesia mengatakan akan menerima lebih sedikit transfer teknologi dari Korea Selatan untuk mengurangi kontribusi keuangannya, Yonhap melaporkan.
Korea Selatan dan Indonesia telah menyelesaikan perselisihan mengenai pembiayaan proyek jet tempur bersama senilai lebih dari 8 triliun won pada tahun 2022 setelah Indonesia berhenti membayar 20% biaya pengembangannya.
Rencana terbaru pemerintah Indonesia muncul setelah polisi Korea Selatan menggerebek markas KAI pada bulan Maret, menargetkan dua warga negara Indonesia yang dituduh berbagi teknologi terkait program jet tempur KF-21.
($1 = 1.356,0200 won)
More Stories
The Essential Guide to Limit Switches: How They Work and Why They Matter
Kemiskinan telah diberantas melalui pariwisata
Beberapa minggu sebelum pembukaan: Indonesia berganti kepala ibu kota baru