Asosiasi Sepak Bola Jerman mengumumkan pada hari Selasa bahwa kasus-kasus ini telah dirujuk ke ZIT untuk penyelidikan dan penuntutan kriminal.
Selama Piala Dunia di Indonesia, permusuhan rasis dilakukan di saluran media sosial Asosiasi Sepak Bola Jerman. Setelah dilakukan pemeriksaan awal, tindak pidana penghasutan kebencian ditemukan sebanyak 14 kasus. Investigasi dikatakan kemudian dimulai pada setiap kasus.
Meski timnas U-17 Jerman saat ini sedang membuat heboh, namun pembinaan talenta muda perlu segera direformasi. Sangat sedikit talenta yang berhasil melompat ke jajaran profesional.
30 November 2023 | 14:54 menit
Menurut Asosiasi Sepak Bola Jerman, pembuat komentar rasis diidentifikasi dengan jelas dalam empat kasus. Dalam kasus lain, kejahatan menghina atau menggunakan simbol organisasi yang tidak konstitusional juga dilakukan.
Asosiasi Sepak Bola Jerman telah menghapus komentar relevan di saluran media sosialnya dan secara permanen melarang pengguna yang bertanggung jawab.
Asosiasi Sepak Bola Jerman dan ZIT telah menggugat atas komentar kebencian yang dibuat terhadap pemain tim nasional Jerman U-21 pada bulan Juni.
“Kami tidak menerima permusuhan yang tidak manusiawi terhadap pemain kami secara online, namun kami memeranginya secara aktif dan berkelanjutan,” kata Ronnie Zimmermann, Wakil Presiden Asosiasi Sepak Bola Jerman. “Kami berharap identifikasi awal dan penuntutan terhadap pelaku dapat memberikan efek jera.”
“Penulis. Komunikator. Pecandu makanan pemenang penghargaan. Ninja Internet. Fanatik daging yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Pembukaan toko di Interlaken: perlengkapan olahraga baru “Eiger” berasal dari Indonesia
Banyak korban tewas dalam bencana stadion di Indonesia
Thomas Doll berbicara tentang pekerjaan kepelatihannya di Indonesia, masalah sepeda motor, dan kemungkinan kembali ke Bundesliga