Disutradarai oleh: Melissafilm, hitam putih, 95 menit, 2018 | Diskusi dengan Melissafilm setelah pemutaran film
“In the Dark” (Sutradara: Doha Ramadani, Lotfan Nour Rokman, Maria Cristina Silalahi, 25 menit)
Seorang petani muda diambil paksa dari sawahnya. Suasana gelap di dalam truk yang sedang menempuh perjalanan jauh terkadang diterangi secercah harapan berupa pelarian. Petani itu dijaga oleh seorang pria yang duduk di dekat pintu dan mengawasinya saat mobil melaju dengan gelisah di kegelapan. Mereka berdua ikut serta dalam operasi mempertahankan sawah beberapa warga sekitar.
Pemotongan
(Sutradara: Dhanurendra Panji, Robbie Octavian, Theresia Farah Amratiah, 10 menit)
Di ruangan terpisah, seorang mahasiswa film menggunakan potongan seluloid yang disusun ulang untuk berinteraksi dengan kekasihnya.
Karibia
(Sutradara: Afrian Purnama, Anjrani Widhiyasyah, Yuki Aditya, 25 menit)
Tiga remaja putri asal kota besar mengalami momen kehilangan ketika salah satu dari mereka meninggal. Bagaimana kedua wanita yang tersisa menghadapi persahabatan mereka saat ini, masa lalu mereka bersama, kesedihan mereka, dan mengantisipasi apa yang akan terjadi saat mereka menjalani kehidupan sehari-hari di tengah hiruk pikuk kota?
xy rexy
(Sutradara: Denny Adanorani, Mia Olia, Wahyu Budiman Dasta, 5 menit)
Menyikapi kiprah Warkop DKI pada masa jayanya, film ini merekonstruksi gambar-gambar dari beberapa film tersebut menjadi sebuah karya baru dalam bentuk set animasi. Ia bermain dan bereksperimen dengan elemen visual untuk menciptakan dan menggabungkan ruang-ruang baru dengan menggunakan media yang berbeda. Melalui film ini, penulis berupaya menganalisis munculnya perubahan, dampaknya terhadap lingkungan, dan reaksi masyarakat terhadap perubahan tersebut.
Baji Yang Lagu Sang
(Sutradara: Pos Pria, Pengkan Persetya Pula, Prashasti Welguing Putri, 30 menit)
Bodi kokohnya terbuat dari besi yang berat. Tak ada seorang pun yang berani mengganggu ketenangan tidurnya kecuali peluit penjaga. Peluitnya semakin keras, memaksanya terbangun dari tidur panjangnya. Dia merentangkan anggota tubuhnya dan menunggu saat yang tepat. Suara sapu menyapu lantai semakin nyaring, tandanya sampah sudah disiapkan. Ia harus segera menyelesaikan tugasnya: pertama dengan gerakan lambat, kemudian bergerak secepat mungkin di antara jalan-jalan sempit dan membubarkan massa.
Melisifilm
Milisifilem, yang dibuat oleh Forum Lenteng di Jakarta, adalah sebuah kolektif produksi film pendidikan yang mempraktikkan eksperimen visual. Melalui platform ini, anggota Milisifilem dilatih oleh moderator untuk menghasilkan produk visual berupa film. Selain itu, anggota Milisifilem dibimbing untuk mengembangkan kesadaran kontekstual tingkat tinggi guna bersiap menghadapi perubahan zaman. Proyek film hitam putih ini tayang perdana di ARKIPEL homoludens – 6th Jakarta International Documentary and Experimental Film Festival 2018.
Bioskop Arthouse
Arthouse Cinema adalah program film reguler di Goethe-Institut. Setiap Selasa kedua dan keempat setiap bulan kami menayangkan film independen, film avant-garde, film retrospektif, film eksperimental atau bahkan dokumenter dari Eropa dan Indonesia – semuanya di luar arus utama!
di belakang
“Penyelenggara. Ahli media sosial. Komunikator umum. Sarjana bacon. Pelopor budaya pop yang bangga.”
More Stories
Para migran tinggal di pulau tropis terpencil: ‘Terkadang mereka merasa sedikit kesepian’
Pekan Film Indonesia di FNCC – Allgemeine Zeitung
Seorang binaragawan meninggal setelah mengalami kecelakaan menggunakan dumbel seberat 210 kg