Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Monyet Kecil yang Mengubah Hidupnya: Karya Pemenang Penghargaan Bambi Willie Smits

Monyet Kecil yang Mengubah Hidupnya: Karya Pemenang Penghargaan Bambi Willie Smits

Nama bayi tersebut diambil dari nama orangutan yang mengubah hidup Smits, Uce. Kemunculan hewan yang ditangkap tersebut memberikan kesan mendalam pada dirinya. “Mereka mempunyai mata yang paling menyedihkan yang pernah saya lihat,” katanya kepada surat kabar Hamburger Abendblatt pada tahun 2007 tentang pertemuan bersejarah tersebut. Saat itu ia pertama kali pergi ke pasar di Kalimantan. Namun ia kemudian kembali, menemukan orangutan itu setengah mati di tumpukan sampah dan membawa pulang hewan tersebut.

Dia akan mengasuhnya dan memberinya susu botol di malam hari. Tak lama kemudian, orangutan kedua menyusul, dan jumlahnya semakin banyak. Saat ini, Willy Smits adalah salah satu pakar dan penyelamat orangutan paling terkenal di dunia. Dia menyerahkan hidupnya untuk melayani kera besar.

“Orangutan lebih altruistik dibandingkan kebanyakan orang yang saya kenal.”

“Willie Smits adalah legenda dalam konservasi spesies dan alam,” tegas juri Bambi dalam pernyataannya. Pemirsa Bambi dapat melihat bahwa ia berbagi kecintaan yang mendalam terhadap kera besar dalam film yang memperkenalkan karya Smits. Penduduk asli Belanda ini mengatakan sesuatu seperti: “Orangutan lebih altruistik dibandingkan kebanyakan orang yang saya kenal. Mereka saling membantu, vegetarian, dan menghindari konflik – itulah mengapa saya mencintai mereka.”

Ia terlihat berkomunikasi dengan orangutan dan menirukan gerak tubuh serta ekspresi mereka. Sambil berlinang air mata ia berkata tentang hewan yang diselamatkan itu: “Diperkirakan dia hanya punya waktu satu jam lagi untuk hidup. Anda tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata.”

Orangutan berada dalam ancaman besar: mereka diusir, ditangkap, dan dibunuh

Habitat orangutan sangat terancam oleh penggundulan hutan hujan, perubahan iklim dan perluasan perkebunan kelapa sawit besar-besaran di Kalimantan dan Sumatera. Hewan diusir, ditangkap atau dibunuh. Saat ini hanya tersisa sekitar 70.000 orangutan di alam liar.

READ  5 Fakta Film “Past Lives”, Diperankan Yoo Teo yang Viral dan Segera Tayang di Bioskop Indonesia

Smits, yang memegang gelar PhD di bidang kehutanan, awalnya mengabdikan karyanya pada teknik reboisasi modern di Kalimantan pada pertengahan tahun 1980an. Ia bekerja sebagai konsultan di Kementerian Kehutanan Indonesia.

Pada awal tahun 1990-an, ia mendirikan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS), organisasi konservasi orangutan terbesar. Staf sering kali merawat dan “mendidik” kera besar yang yatim piatu atau terluka selama bertahun-tahun sebelum mereka dilepaskan kembali ke alam liar.

“Melestarikan hutan berarti melestarikan diri kita sendiri”

Smits memperingatkan bahwa harus diakui bahwa perusakan hutan hujan juga mempunyai dampak buruk bagi manusia. “Perubahan iklim sedang terjadi, hewan dan tumbuhan berharga punah, dan air minum bersih semakin langka. Jika kita melestarikan hutan hujan, kita dapat membalikkan bencana ini. Melestarikan hutan berarti melestarikan diri kita sendiri,” katanya.

Proyek reboisasi Sambuja Lestari yang dirintisnya berhasil menanam jutaan pohon baru di kawasan hutan hujan yang telah ditebangi, sehingga memberikan rumah baru bagi orangutan.

Dalam pidato penerimaan Bambi, Smits mengatakan bahwa tujuan karyanya tidak hanya untuk menyelamatkan orangutan yatim piatu, namun tujuannya juga untuk menawarkan alternatif kepada masyarakat lokal agar mereka tidak lagi harus merusak hutan hujan – misalnya melalui pembangunan berkelanjutan. Produksi gula palem.

Smits diancam karena komitmennya

Atas komitmennya tersebut, Smits yang kini juga menyandang kewarganegaraan Indonesia, dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Keluarga Kerajaan Belanda. Menurut laporan media, pekerjaannya juga menempatkannya dalam risiko: dia berulang kali diancam, selamat dari beberapa serangan, dan rumahnya dibakar.

Semua ini tidak dapat menghentikan Willie Smits. Masih banyak yang harus dilakukan, katanya Kamis malam di konser Bambi. Melalui penghargaan ini, Smits berharap dapat menarik lebih banyak perhatian dan dukungan terhadap proyek konservasi orangutan. Bagaimanapun, generasi muda juga berhak “untuk dapat menatap mata makhluk istimewa ini,” tegasnya yang disambut tepuk tangan meriah.

READ  Dari 19 negara: Bali sekarang menerima turis yang divaksinasi - bukan dari Jerman