Militer Indonesia ingin mengakhiri praktik kontroversial tes keperawanan wanita sebelum merekrut tentara wanita. “Investigasi ini akan dihentikan sekarang,” kata Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Antica Perkasa. Video diposting di YouTube. Mereka tidak cocok untuk perekrutan. Tidak segera jelas apakah Angkatan Laut dan Angkatan Udara akan mencabut praktik tersebut.
Di militer Negara kepulauan di Asia Tenggara Secara tradisional, tes dua jari dilakukan untuk mengetahui apakah seorang kandidat sudah aktif secara seksual. Aturannya adalah bahwa hanya perawan yang layak untuk melayani negara mereka dengan senjata. Tunangan para prajurit juga harus diuji sejauh ini. Perkasa bersikeras bahwa mulai sekarang hanya akan ada “pilihan eksternal”.
Kepala eksekutif telah mengumumkan pada bulan Juli bahwa aturan yang sama akan berlaku untuk wanita dan pria. Pada tahun 2014 Militer masih membenarkan “tes dua jari”.
Organisasi hak asasi manusia mengutuk praktik tersebut
Kelompok hak asasi manusia menyambut baik pengumuman bahwa militer telah menghentikan praktik tersebut. Aktivis hak asasi manusia telah lama menyerukan penghapusan praktik tersebut oleh seluruh militer.
Human Rights Watch (HRW) baru-baru ini mengutuk tes keperawanan sebagai “kekerasan berbasis gender” dan “penyalahgunaan, tidak ilmiah dan diskriminatif.” Uji coba rekrutmen polisi di Indonesia selesai pada tahun 2015.
“Ahli web. Pemikir Wannabe. Pembaca. Penginjil perjalanan lepas. Penggemar budaya pop. Sarjana musik bersertifikat.”
More Stories
The Essential Guide to Limit Switches: How They Work and Why They Matter
Kemiskinan telah diberantas melalui pariwisata
Beberapa minggu sebelum pembukaan: Indonesia berganti kepala ibu kota baru