Kebocoran data, penipuan, dan misinformasi: Apakah Internet adalah tempat yang aman?
Hak digital Dipersembahkan oleh Goethe-Institut Jakarta bekerja sama dengan EngageMedia dan ICT Watch. Hak digital Film ini menghadirkan delapan film pendek yang menjawab tantangan digital, mulai dari pinjaman online ilegal (Pinjol), kebocoran data di e-commerce, hingga permasalahan pengemudi ojek yang menawarkan jasanya melalui aplikasi. Setiap film menyoroti isu dan konteks di Indonesia, Thailand, dan Filipina.
Film pendek:
– Lab Hak Digital (Thailand)
Direktur Min menyelidiki kecurigaan bahwa penjahat dunia maya mengakses data pribadi jutaan warga Thailand secara ilegal. Bab ini mengkaji bagaimana penjahat menggunakan dunia digital untuk melakukan kejahatan dan menjelaskan risikonya.
– Lugal Abu (Filipina)
Dua siswa dari komunitas adat Aeta menggunakan teknologi digital dan Internet untuk menavigasi sistem pendidikan modern sambil berjuang mempertahankan cara hidup tradisional yang mereka gunakan untuk mendukung penghidupan mereka.
– doxcid.dll (Thailand)
Seorang jurnalis membela diri dari serangan dunia maya: pertama, data pribadinya dipublikasikan secara online, kemudian dia menerima banyak pesan ancaman, dan akhirnya dia diancam akan dibunuh – seseorang ingin menghancurkan hidupnya.
– Beginilah rumahnya dibangun (Filipina)
Seorang wanita muda bernama Julia tersesat di kampung halamannya dan melihat dengan mata kepalanya sendiri pembangunan dan pembongkaran berbagai versi rumahnya. Batas antara kebenaran dan kepalsuan menjadi semakin kabur, dan Julia harus menavigasi bagian-bagian keberadaannya untuk menemukan rasa memiliki dan memahami kebenaran tentang rumahnya.
– Lubang hitam (Thailand)
Sebuah lengan cacat secara misterius muncul dari lubang hitam, memaksa seorang pemuda untuk menghadapi tindakan ayahnya, yang, sebagai seorang perwira militer, menjual informasi pribadi orang lain demi keuntungannya sendiri.
– Nanai (Filipina)
Suatu pagi, Nanay Linda menerima telepon tak terduga: dijawab oleh saudara perempuannya, yang ingin keluar dari kemiskinan dan dianggap hilang sejak lama. Nanai Linda kini menghadapi konflik emosi dan tekanan: perjuangan untuk bertahan hidup, naluri keibuan, dan jebakan era digital.
– Di waktu kita sendiri (Filipina)
Tiga pengemudi pengantar barang di Metro Manila menceritakan keseharian mereka dan menggambarkan tantangan yang dihadapi dalam pekerjaan mereka yang berbasis aplikasi, seperti “dimanfaatkan” oleh perusahaan transportasi. Di penghujung hari, para pengemudi beristirahat dan membicarakan berbagai topik, termasuk cara mempertahankan diri dari eksploitasi akibat teknologi.
– Kelipat Jerman Cepat di Internet (Indonesia)
Pengguna teknologi digital dapat bertindak secara independen terhadap jarak dan waktu spasial. Internet dapat digunakan untuk menghasilkan uang, meskipun motivasi dan pendekatan memainkan peran sekunder. Perjudian online dan pinjaman online (Pinjol) adalah ilegal, dan sering kali mereka menangkap orang yang mencari uang cepat dan memasang jerat di leher mereka. Di sisi lain, banyak orang memanfaatkan kemungkinan Internet dengan cara yang positif dan inovatif. Contoh dari beberapa warga desa yang mendapatkan pelatihan lebih lanjut dan mampu memasarkan produk UMKM secara online menunjukkan bahwa kerja keras dan jujur membuahkan hasil. Anda akan dapat menghindari kesengsaraan yang dialami oleh mereka yang terlalu percaya diri dalam mencari uang cepat secara online.
Libatkan Media Ini adalah organisasi nirlaba yang mengadvokasi hak-hak digital, teknologi terbuka dan aman, dan film dokumenter tentang isu-isu yang relevan secara sosial.
Jam ICT Ini adalah organisasi masyarakat sipil yang telah memulai sejumlah inisiatif dan keterlibatan literasi digital di Indonesia.
jadwal
Sabtu, 24 Februari 2024
14.00 – Pembukaan
14:10 – Pemutaran delapan film pendek asal Indonesia.
Thailand dan Filipina
15.30 – Diskusi: “Apakah Internet masih aman bagi kita?”
Amplifier:
– Donnie Poe (Spesialis Literasi Digital)
– Ono W. Borbo (pakar IT)
Moderator: Roro Mega CAR (ICT Watch)
detail
Goethe House Jakarta
Ciuman Kibudian Jerman
J. Sam Ratulangi 9-15
10350 Jakarta
bahasa Indonesia
Harga: Masuk gratis | Dengan registrasi
“Penyelenggara. Ahli media sosial. Komunikator umum. Sarjana bacon. Pelopor budaya pop yang bangga.”
More Stories
Para migran tinggal di pulau tropis terpencil: ‘Terkadang mereka merasa sedikit kesepian’
Pekan Film Indonesia di FNCC – Allgemeine Zeitung
Seorang binaragawan meninggal setelah mengalami kecelakaan menggunakan dumbel seberat 210 kg