Hasil sebesar itu sudah diraih Menteri Pertahanan saat ini, Prabowo Subianto, dalam pemilu presiden hak lebih tinggiSehingga tidak ada yang menghalanginya untuk menjadi presiden Indonesia selanjutnya. Pria berusia 72 tahun itu memenangkan pemilu dalam upayanya yang ketiga. Pada tahun 2014 dan 2019, ia kalah dari Joko Widodo, yang dikenal dengan sebutan “Jokowi”.
Hal ini diperbolehkan menurut bahasa Indonesia Tidak mengizinkan konstitusi berjalan kembali setelah dua masa jabatan presiden. Ia sangat populer, dengan tingkat dukungan lebih dari 80 persen di kalangan pemilih.
Pada masa jabatan keduanya, Jokowi menunjuk mantan Jenderal Subianto sebagai menteri pertahanan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia dengan populasi 275 juta jiwa. Sejak saat itu, persaingan politik terus menghantuinya, jelas Subianto Jokowi menyelesaikan. Saat kampanye pemilu, Subianto sudah berjanji akan meneruskan jalur Jokowi dan mengusung putra sulungnya, Gebran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presidennya. Gibran Rakabuming Raka belum mencapai usia minimal 40 tahun yang disyaratkan secara hukum. Namun, pengadilan tertinggi negara tersebut menurunkan usia minimum pencalonan agar pencalonan dapat dilakukan.
“Subianto mencari Jokowi selama kampanye pemilu karena dia membutuhkan dukungan pemilih,” Doug Ramage, seorang analis di BowerGroupAsia, mengatakan kepada kantor berita Reuters. “Itu adalah strategi kampanyenya, belum tentu merupakan platform pemerintahannya sebagai presiden.”
Pemilu menjanjikan pertumbuhan ekonomi
Subianto ingin mencapai pertumbuhan ekonomi minimal delapan persen untuk negara Asia Tenggara. Dia ingin meningkatkan gaji pegawai negeri, polisi dan militer serta menyediakan perumahan yang terjangkau di daerah perkotaan di kota-kota besar. Dia ingin mengentaskan kemiskinan ekstrem dalam waktu dua tahun.
Seperti halnya Jokowi, ia ingin memindahkan ibu kota ke Nusantara di provinsi Kalimantan Timur di Pulau Kalimantan. Rencananya ibu kota baru akan diresmikan pada 17 Agustus 2024, bertepatan dengan peringatan 79 tahun kemerdekaan Indonesia.
Janji pemilu penting lainnya adalah menyediakan makan siang gratis untuk anak-anak sekolah dan suplemen nutrisi gratis untuk wanita hamil.
Aditya Perdana, seorang ilmuwan politik di Universitas Indonesia, mengatakan kepada DW bahwa pemerintahan baru akan segera menerapkan program makan siang gratis, karena proyek percontohan serupa telah berhasil diselesaikan di Jakarta.
Ibu kota baru juga akan dibuka tepat waktu sebagai proyek tiruan karena Barat dan Tiongkok telah menginvestasikan banyak uang. Subianto harus menyeimbangkan kepentingannya. “Pemerintah berikutnya harus mampu mengelola proyek ini dengan cara yang tidak terlalu menguntungkan kedua belah pihak.”
Harapan yang tinggi dari para pemilih
“Para pemilih sedang menunggu pemerintahan baru untuk melaksanakan janji pemilunya yang ambisius,” Bhima Yudhisthira, direktur Pusat Studi Ekonomi dan Hukum (CELUS) di Jakarta, mengatakan kepada DW. “Mereka ingin melihat bahwa semua proyek dapat didanai oleh sektor publik.”
Selain itu, banyak orang yang mengkhawatirkan ketahanan pangan. Banyak makanan sekarang sangat mahal sehingga banyak yang tidak mampu lagi membelinya. Secara ekonomi, tekanan penurunan sangat besar akibat resesi global dan kurangnya permintaan, kata Yudhisthira.
“Cina Ini adalah mitra dagang terbesar kami dan menghadapi banyak masalah di dalam negeri: krisis real estate, pertumbuhan yang lambat, dan penurunan konsumsi. Kita di Indonesia tentu akan menghadapi tantangan yang sama di masa depan.”
Sebuah gambaran baru yang jauh dari jenderal berdarah dingin itu
Sebelum Subianto bisa menghadapi tantangan tersebut, diperlukan citra publik yang baru. Dia tidak lagi ingin menjadi jenderal diktator yang berdarah dingin. Pria berusia 72 tahun ini kini digambarkan sebagai 'kakek yang menyenangkan' di media sosial.
Perubahan citra Subianto ini mengingkari masa lalunya yang kelam. Sebagai komandan Pasukan Khusus Indonesia, Subianto dituduh terlibat dalam berbagai pelanggaran hak asasi manusia selama pendudukan Indonesia di negara bagian Timor Timur (Timor-Leste) yang kini merdeka pada tahun 1980an dan 1990an. Subianto selalu membantah tudingan tersebut.
Ia juga disebut-sebut pernah memimpin satuan militer yang disebut-sebut terlibat dalam penculikan dan penyiksaan aktivis prodemokrasi pada akhir masa kediktatoran Suharto pada akhir 1990-an. Namun, tidak ada pungutan biaya.
Subianto adalah saudara ipar Soeharto selama 15 tahun. Pada tahun 1998, tahun dimana dia jatuh, dia menceraikan istrinya dan meninggalkan militer. Dia mengasingkan diri di Yordania sebagai pengusaha selama tiga tahun.
Selama dua dekade, hingga pengangkatannya sebagai menteri pertahanan pada tahun 2020, Subianto dilarang memasuki Amerika Serikat karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Timor Timur.
Namun, masyarakat Indonesia tampaknya siap untuk meninggalkan masa lalu Subianto, seperti yang dikatakan seorang pemilih kepada DW: “Beri dia kesempatan! Mengapa tidak? Dia lebih tua.”
Diadaptasi dari bahasa Inggris oleh Dang Yuan
“Penggemar twitter yang bangga. Introvert. Pecandu alkohol hardcore. Spesialis makanan seumur hidup. Ahli internet.”
More Stories
Hari pertama Piala Dunia di Singapura dibatalkan karena buruknya udara
Asap mematikan menyelimuti Indonesia – DW – 28 Oktober 2015
Indonesia: Situasi penyandang disabilitas intelektual masih genting