Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Alih-alih Nutella: 4 olesan cokelat tanpa minyak sawit per goyang

Alih-alih Nutella: 4 olesan cokelat tanpa minyak sawit per goyang

Kelezatan olesan cokelatnya menjadi sarapan yang sempurna bagi banyak orang. Tetapi olesan ini seringkali manis secara tidak proporsional.

Mereka juga sering dibuat dengan minyak sawit yang merusak iklim, yang sama berbahayanya dengan gula bagi kesehatan.

Cokelat olesan tanpa minyak sawit sebagai pengganti Nutella

Kami telah menemukan empat alternatif yang rasanya setidaknya sama enaknya dengan merek Nutella yang terkenal.

Alternatif untuk Nutella: Itulah mengapa layak dilakukan tanpa minyak sawit

Menurut “regenwald-schützen.org”, perusakan hutan hujan di Asia Selatan juga terkait dengan penggunaan minyak kelapa sawit yang berlebihan di negara-negara industri baru. Toh, setiap detik produk di supermarket pasti mengandung minyak sawit. Inilah alasan mengapa kelapa sawit ditanam lima kali lebih banyak di seluruh dunia dibandingkan 30 tahun yang lalu.

Untuk memberi jalan bagi pohon-pohon palem, populasi pohon yang ada harus memberi jalan, yang merugikan keanekaragaman hayati dan pada akhirnya juga iklim. Karena hutan tropis mengekstraksi karbon dioksida dari udara dan, menurut “pektrum.de”, memainkan peran besar dalam memerangi pemanasan global.

Angka saat ini sangat mengecewakan, apalagi jika melihat market leader Indonesia dan Malaysia. Di sini, area penanaman telah meningkat enam kali lipat sejak tahun 1990. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, antara tahun 1990 dan 2005 saja, 1,87 juta hektar area penanaman baru dikembangkan di Malaysia. Di Indonesia dulunya lebih dari tiga juta hektar, sebagian besar dengan mengorbankan hutan hujan tropis asli.

Kelapa sawit dapat memiliki konsekuensi kesehatan yang negatif

Sebaiknya cari produk yang tidak mengandung minyak sawit, dan bukan hanya karena alasan lingkungan. Seperti yang dilaporkan “dw.com”, para peneliti di “Institute for Research in Biomedicine” di Barcelona telah mampu membuktikan bahwa asam palmitat yang ditemukan dalam minyak sawit dapat meningkatkan risiko kanker. Selain itu, minyak kelapa sawit telah lama diduga mendorong perkembangan diabetes dan penyakit pembuluh darah, lapor situs tersebut. Alasannya adalah tingginya kandungan asam lemak jenuh.

READ  "Betapa kita sangat membutuhkan satu sama lain": Lukashenko menyanjung Iran

Dengan olesan cokelat kami, Anda dapat mulai melindungi alam dan kesehatan dengan perilaku berbelanja Anda. Jika banyak konsumen memilih cara ini, pada akhirnya dapat menyebabkan produsen berpikir ulang. Menurut sebuah survei oleh Renewable Resources Agency, 68 persen minyak sawit yang diproduksi di seluruh dunia digunakan untuk makanan pada tahun 2010.