Berita Utama

Berita tentang Indonesia

American Chamber menjadi tuan rumah bersama KTT Investasi tahunan AS-Indonesia yang ke-11 untuk memperdalam hubungan ekonomi dan melaksanakan reformasi ekonomi

American Chamber menjadi tuan rumah bersama KTT Investasi tahunan AS-Indonesia yang ke-11 untuk memperdalam hubungan ekonomi dan melaksanakan reformasi ekonomi

Jakarta, Indonesia – Diselenggarakan oleh American Chamber of Commerce dan American Chamber of Commerce Indonesia (AmCham Indonesia), edisi ke-11kamu KTT Investasi tahunan AS-Indonesia berakhir hari ini, mendorong pemerintahan baru Indonesia – yang akan mulai menjabat tahun depan – untuk memperluas reformasi ekonomi yang dilakukan Presiden Joko Widodo dan memperkuat iklim investasi Indonesia.

“Kesuksesan Indonesia sebagai presiden G20 tahun lalu, yang diikuti dengan kepemimpinannya di ASEAN tahun ini, telah menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki kekuatan yang kuat,” kata John Goyer, Direktur Eksekutif Kamar Dagang AS untuk Asia Tenggara. Untuk penghargaannya. Amerika Serikat secara konsisten menjadi salah satu investor asing terbesar di Indonesia, dan investasi sektor swasta Amerika di Indonesia terus meningkat. Ketika Amerika Serikat dan Indonesia kembali menghidupkan perundingan berdasarkan Perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi Bilateral untuk pertama kalinya sejak tahun 2018, Kamar Dagang AS berharap dapat melanjutkan perannya sebagai advokasi bisnis dalam hubungan AS-Indonesia, sebuah hubungan yang membantu mendorong kemakmuran. Perusahaan bebas di seluruh kawasan Indo-Pasifik.”

KTT tahun ini dihadiri oleh Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Wai Kim, dan para pemimpin pemerintah Indonesia termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto; Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno; Dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

American Chamber dan AmCham Indonesia mengeluarkan a laporan Pada pertemuan puncak yang bertajuk “Kemajuan dan Janji Lebih Besar untuk Masa Depan,” rekomendasi berikut dibuat bagi Indonesia untuk membuka potensi pertumbuhan ekonominya:

  1. Hilangkan birokrasi yang menghambat perdagangan dan investasi dua arah

  2. Menyederhanakan prosedur perpajakan

  3. Mengevaluasi kembali kebijakan perdagangan dan investasi yang restriktif

  4. Mempromosikan lingkungan yang kondusif bagi ekonomi digital

  5. Meningkatkan dialog publik-swasta yang produktif di Amerika Serikat dan Indonesia

  6. Reformasi pembelajaran mendalam.

A.mengakui. “Banyak yang telah dicapai dalam 10 tahun terakhir, namun masih banyak yang harus dilakukan jika Indonesia ingin mencapai tujuan ambisiusnya dan menghindari jebakan negara berpendapatan menengah,” kata Lynn Newman, direktur pelaksana Kamar Dagang Amerika di Indonesia.

Poin-poin utama yang dihasilkan dari pertemuan ini antara lain gagasan dan rekomendasi mengenai:

Partisipasi sektor swasta. Pemerintah Indonesia semakin terbuka untuk melibatkan sektor swasta dalam merumuskan kebijakan ekonomi. KTT tersebut mencakup diskusi mengenai pengalaman sektor swasta bekerja sama dengan Presiden Widodo, dengan pembicara dari komunitas bisnis Amerika dan Indonesia. Pemerintahan Indonesia yang akan datang juga harus berupaya memastikan keterlibatan aktif dengan sektor swasta, dan sebaliknya.

Kolaborasi multi-pemangku kepentingan untuk investasi berkelanjutan. Indonesia berupaya mengembangkan ibu kota barunya, Nusantara, sebagai model kota masa depan. Pada saat yang sama, mereka harus memastikan bahwa ambisi ini konsisten dengan komitmen keberlanjutan. Pertemuan ini membahas visi yang lebih luas untuk menciptakan lingkungan hijau yang berkelanjutan melalui investasi, dan bagaimana berbagai pemangku kepentingan – pemerintah, sektor swasta dan LSM – memainkan peran mereka.

Reformasi ekonomi setelah pemilu. Indonesia berharap dapat menyelenggarakan pemilu yang damai dan stabil pada tahun 2024, dengan para peserta pemilu menyatakan bahwa Presiden Widodo meninggalkan banyak hal yang harus diisi oleh presiden berikutnya. Beberapa menteri senior Presiden Widodo berbagi pandangan mereka mengenai reformasi ekonomi di bawah kepemimpinannya, pelajaran yang didapat, dan harapan terhadap pemerintahan berikutnya.