Seorang perwakilan pemerintah AS mengatakan pada Jumat malam (waktu setempat) bahwa “kemungkinan pertemuan” antara kedua negara selama KTT Asia-Pasifik (APEC) akan fokus terutama pada “niat strategis.” Gedung Putih melakukan kunjungan Biden ke pejabat KTT tersebut.
Gedung Pemerintah berusaha untuk tidak mengonfirmasi kemungkinan pertemuan antara Biden dan Xi, bahkan ketika ditanya. Namun dia mengindikasikan bahwa pertemuan seperti itu mungkin terjadi. Perwakilan Amerika mengatakan bahwa pemerintah Amerika sedang melakukan persiapan untuk mengadakan pertemuan. Tiongkok biasanya mengonfirmasi rencana perjalanan Kepala Negara dan Pemimpin Partai Xi dalam waktu singkat. Itu sebabnya mereka menyerahkan sepenuhnya kepada Beijing untuk memutuskan apakah dan kapan akan membuat pengumuman semacam itu.
Presiden AS Biden sebelumnya bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Gedung Putih. Hal ini sudah dilihat sebagai tanda kemungkinan adanya percakapan pribadi antara Biden dan Xi di KTT APEC. Pertemuan tatap muka terakhir antara Xi dan Biden terjadi di sela-sela KTT G20 di Indonesia sekitar setahun lalu. Itu juga merupakan pertemuan pribadi pertama antara keduanya sebagai presiden.
Hubungan antara Tiongkok dan Amerika Serikat telah mencapai titik terendah dalam beberapa bulan terakhir. Balon mata-mata Tiongkok akibat sanksi AS dan sanksi AS terhadap perusahaan-perusahaan asal Republik Rakyat Tiongkok yang dikuasai Partai Komunis telah menimbulkan masalah. Dukungan Tiongkok terhadap perang Rusia di Ukraina dan ancaman terhadap Taiwan juga memicu kontroversi. Kunjungan pejabat tinggi pemerintah AS, seperti Menteri Luar Negeri Antony Blinken, ke Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir bertujuan untuk meredakan amarah yang memanas antara kedua kekuatan nuklir tersebut. Blinken juga bertemu dengan Wang Yi di Washington pekan ini.
“Penggemar twitter yang bangga. Introvert. Pecandu alkohol hardcore. Spesialis makanan seumur hidup. Ahli internet.”
More Stories
Pasar Saham Menjanjikan: Indonesia yang Diinginkan
Lalu Lintas Udara – Kemungkinan 62 orang tewas setelah kecelakaan pesawat di Indonesia – Ekonomi
Indonesia mengurangi ekspor minyak sawit dan meningkatkan tekanan harga