Pemerintah Indonesia sedang dalam mood belanja. Dia telah memesan 42 undian di Prancis, dan kesepakatan berikutnya sudah menunggu: Boeing akan segera menerima pesanan dari Indonesia – F-15EX. Pemerintah AS sudah memberikan lampu hijau.
Ini memiliki sekitar 36 pesawat, senilai $ 13,9 miliar oleh Departemen Luar Negeri AS. Nilainya 0,2 12,27 miliar, termasuk layanan terkait produk dan suku cadang. Indonesia telah mengajukan permohonan kepada pemerintah AS untuk mengekspor Boeing F-15EX Eagle II – dan Badan Kerjasama Keamanan menyetujui proyek tersebut akhir pekan lalu. Tidak jelas apakah benar-benar akan ada kesepakatan, terutama jika AS harus memberikan persetujuannya kepada Kongres dalam waktu 30 hari. Perkembangan terakhir, bagaimanapun, menunjukkan bahwa akuisisi Indonesia atas Eagle II belum di atas meja – ekonomi terbesar di Asia Tenggara minggu lalu sepakat dengan Prancis dan Dassault. Pembelian hingga 42 jet tempur Rafale Sepakat.
Cangkang lama, teknologi baru
F-15EX untuk Indonesia akan secara resmi diperdagangkan sebagai F-15ID – tetapi secara teknis mereka kompatibel dengan varian Eagle terbaru yang saat ini beroperasi dengan Angkatan Udara AS di Eglin AFB. Diuji di Florida. Secara eksternal, F-15EX dengan kokpit dua kursi tidak berbeda dengan F-15E Strike Eagle dua kursi. Nilai sebenarnya dari versi baru ada di dalamnya: antara lain, F-15EX memiliki jaringan digital yang memfasilitasi pengenalan teknologi masa depan. Boeing mengklaim bahwa peralatan tersebut mencakup kontrol penerbangan fly-by-wire, kokpit digital baru, radar AESA yang canggih, dan ADCP-II. Elang Pasif / Aktif Peringatan dan Sistem Kelangsungan Hidup Electronic Warfare System juga dipasang, yang dirancang untuk meningkatkan kinerja misi dan kelangsungan hidup jet tempur.
Indonesia membawa senjata
Indonesia saat ini sedang banyak berinvestasi dalam memodernisasi angkatan udaranya. Menurut laporannya sendiri, negara itu ingin membeli setidaknya 100 pesawat baru. Namun, belakangan ini, sebagian besar orang Indonesia belum memutuskan model mana yang akan disertakan. Menteri Pertahanan Bravo Subianto antara lain pada pertengahan 2020 Melalui surat di Austria Meminta kesempatan untuk membeli Eurofighters dari Angkatan Bersenjata. Bertahun-tahun yang lalu, Indonesia memutuskan untuk membeli 11 Sukhoi Su-35 Rusia – tetapi menarik diri karena Amerika Serikat mengancam sanksi.
More Stories
The Essential Guide to Limit Switches: How They Work and Why They Matter
Kemiskinan telah diberantas melalui pariwisata
Beberapa minggu sebelum pembukaan: Indonesia berganti kepala ibu kota baru