Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Banyak orang meninggal dalam banjir di Indonesia dan Timor Leste

Hujan deras menyebabkan banjir besar di Indonesia dan Timor Timur, menewaskan lebih dari seratus orang. Menurut pihak berwenang, sedikitnya 113 orang tewas akibat banjir atau tanah longsor yang diakibatkannya. Banyak orang juga hilang. Badai telah mengamuk di kepulauan Asia Tenggara selama berhari-hari, dan pada hari Senin badai baru seperti badai dan lebih banyak hujan ditambahkan. Menurut ahli meteorologi, situasinya juga tidak akan membaik pada hari Selasa.

Menurut Badan Perlindungan Sipil, setidaknya 86 orang telah meninggal di Indonesia dan 70 lainnya hilang. Di pulau Flores, kota-kota kecil benar-benar tenggelam dalam lumpur. Pohon-pohon tumbang dan rumah-rumah terendam banjir. Di pulau Limbata, tanah longsor menghancurkan seluruh bagian desa menuruni lereng gunung. Ribuan orang telah mengungsi ke tempat penampungan darurat.

Uni Eropa menjanjikan bantuan untuk Timor Leste

Menurut pihak berwenang, 27 kematian telah dilaporkan di Timor Timur sejauh ini, sebagian besar di ibu kota, Dili. Lumpur dan cuaca buruk yang terus-menerus menghambat pekerjaan penyelamatan. Orang-orang tidak memiliki air bersih.

Uni Eropa telah berjanji untuk memberikan dukungan kepada Timor Timur yang miskin. Seorang juru bicara di Brussels mengatakan banjir besar terjadi pada saat “negara itu bekerja keras untuk menahan penyebaran COVID-19 di antara penduduk”. Ini merupakan beban tambahan yang signifikan bagi penduduk.

Kepulauan Asia Tenggara berulang kali menderita tanah longsor dan banjir yang menghancurkan selama musim hujan. Baru-baru ini, pada bulan Januari, 40 orang tewas dalam banjir bandang di kota Sumidang, Indonesia, di pulau Jawa. Menurut Badan Perlindungan Sipil, sekitar 125 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah rawan longsor. Ini sesuai dengan hampir setengah dari populasi negara kepulauan itu.