RTL.de>Buletin>
26. April 2021 – 10:37 jam
Mungkin 53 pelaut tewas
Harapan menyusut: Tim pencari Indonesia telah menemukan bagian yang diduga hilang dari kapal selam militer sejak Rabu, di lepas pantai Bali. Karena itu, kini diasumsikan “KRI Nanggala-402” sudah tenggelam, kata Marsekal Udara Hadi Tjjanto. Jadi hampir tidak ada harapan untuk menemukan orang yang selamat. Dalam video tersebut kami menunjukkan betapa dan betapa sedihnya Indonesia.
U-boat dibangun di Jerman
Penemunya termasuk sebotol pelumas untuk teropong dan kotak torpedo. Benda-benda yang ditemukan di dekat situs terakhir kapal selam itu diyakini sebagai bagian dari kapal selam itu, kata Tahiganto. Suku cadang tidak dapat keluar dari kapal selam tanpa tekanan.
Di kapal Jerman “KRI Nanggala-402” ada 53 pelaut. Setelah menghilang, para ahli berasumsi kru hanya akan memiliki cukup oksigen hingga Sabtu pagi. Kapal selam tersebut diduga berada di dekat kota Silocan Pawang di utara pulau Bali.
Marinir Australia dan AS membantu pencarian
Sebuah kapal perang Australia dan pesawat pribadi AS juga ikut serta dalam pencarian pada hari Sabtu. Pada siang hari, kapal MV Swift Rescue Angkatan Laut Singapura serta kapal-kapal dari Malaysia dan India diharapkan berada di lepas pantai Bali.
Fregat Australia HMAS Ballarat bergabung dalam operasi pencarian di lepas pantai Bali pada hari Sabtu. Poseidon P-8, pesawat pemburu kapal selam yang dilengkapi secara khusus, berpartisipasi di pihak AS.
Kapal selam 60 meter kehilangan kontak pada Rabu pagi saat latihan. Saat itu jaraknya sekitar 95 km sebelah utara Bali. TNI AL menduga “KRI Nanggala-402” berada di bawah air dari ketinggian 600 hingga 700 meter. Kapal yang dibangun oleh Howaldtswerke-Deutsche Werft di Kiel pada akhir tahun 1970-an ini hanya dirancang untuk menyelam sedalam 250 hingga 500 meter.
Sumber: DPA / rtl.de
“Penyelenggara. Ahli media sosial. Komunikator umum. Sarjana bacon. Pelopor budaya pop yang bangga.”
More Stories
Para migran tinggal di pulau tropis terpencil: ‘Terkadang mereka merasa sedikit kesepian’
Pekan Film Indonesia di FNCC – Allgemeine Zeitung
Seorang binaragawan meninggal setelah mengalami kecelakaan menggunakan dumbel seberat 210 kg