Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Bekerja di Bali dan tidak membayar pajak: Visa baru untuk nomaden digital memungkinkan

Bekerja di Bali dan tidak membayar pajak: Visa baru untuk nomaden digital memungkinkan

Indonesia berharap dapat menarik lebih banyak orang ke negara ini dengan visa baru untuk nomaden digital.

Visa dirancang untuk mendorong apa yang disebut nomaden digital dari tujuan wisata populer seperti pulau Bali.

Menteri Pariwisata Indonesia Sandyaka Uno mengatakan usulan itu merupakan bagian dari langkah menuju model pariwisata yang lebih berkelanjutan untuk mencari matahari.

Apa yang kita ketahui tentang visa nomaden digital baru di Indonesia?

Visa terjadwal berlaku selama lima tahun untuk individu yang tidak membutuhkan lebih dari komputer untuk pekerjaan mereka. Ini akan memungkinkan pekerja jarak jauh untuk hidup bebas pajak di dalam negeri sampai pendapatan datang dari perusahaan di luar Indonesia.

Dikatakan, izin khusus ini akan menjadi solusi mudah bagi orang asing yang ingin bekerja di negara Asia Tenggara. Proses aplikasi yang disederhanakan dan sejumlah besar penerbangan ke pulau itu ditujukan untuk menarik staf dengan kebijakan “bekerja dari mana saja”.

Visa lima tahun adalah visa nomaden digital terpanjang dibandingkan dengan negara lain.

Kapan dan bagaimana mengajukan visa belum diumumkan.

Visa saat ini untuk pekerja jarak jauh di Bali

Dengan iklim yang hangat dan biaya hidup yang rendah, Bali sudah menjadi tujuan populer bagi pekerja jarak jauh. Namun, aturan visa saat ini tidak memungkinkan untuk tinggal lebih lama.

Saat ini, nomaden digital dapat mengajukan visa kerja sementara dari Indonesia. Pilihannya termasuk Visa on Arrival (VoA) yang berlaku selama 30 hari, Visa Turis yang diperpanjang totalnya selama 60 hari, atau Visa Bisnis yang diperpanjang selama 180 hari.

Pengunjung yang tinggal lama akan menjadi wajib pajak dan harus membayar tarif pajak Indonesia atas penghasilan asing.

Visa nomaden digital sudah direncanakan untuk tahun 2021, tetapi rencana itu dibatalkan ketika wabah memaksa pulau itu untuk menutup perbatasannya dan membatasi jumlah pengunjung.

Wisata reguler di Bali

“Matahari, laut dan pasir masa lalu harus menjadi kedamaian, spiritualitas dan stabilitas. Melalui ini kita mencapai kualitas yang lebih baik dan dampak yang lebih baik pada ekonomi lokal,” kata Menteri Uno Bloomberg.

Negara ini mengharapkan 3,6 juta wisatawan asing untuk kembali tahun depan. Meningkatnya penekanan pada visa nomaden digital dan ekowisata dan retret khusus bertujuan untuk menarik wisatawan yang bersedia menghabiskan lebih banyak waktu dan tinggal lebih lama.

Pada bulan November tahun ini, KTT G20 akan diadakan di pulau kecil Hindu itu. Industri pariwisata juga berharap dapat menarik perhatian ini. Menteri Uno mengharapkan 1,5 juta pengunjung.