133 penggemar meninggal karena kepanikan massal |
Stadion bencana di Indonesia akan dibongkar
Tempat bencana harus segera dilupakan…
Hampir tiga pekan lalu, 133 suporter sepak bola tewas dalam kecelakaan stadion di Indonesia. Setelah tim tuan rumah Arima kalah 3-2 dari rivalnya Persibaya Surabaya, sekitar 3.000 pendukung tim tuan rumah menyerbu lapangan di Stadion Kanjuruhan di Malang.
Polisi turun tangan dan menggunakan gas air mata. Hasilnya: kepanikan massal di taman stadion.
Ribuan orang telah melarikan diri ke pintu keluar yang telah ditutup. Fans terlindas atau tercekik di kerumunan.
Kini Stadion Kanjuruhan yang lama akan dibongkar. Hal ini diumumkan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo, 61, pada konferensi pers setelah bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, 52.
Widodo: “Kami akan menghancurkan Stadion Kanjuruhan di Malang dan membangun kembali sesuai standar FIFA.”
Selain itu: “Kami telah sepakat untuk mengubah sepak bola Indonesia secara mendasar. Setiap aspek persiapan … harus didasarkan pada standar FIFA.”
Setelah kecelakaan itu, Widodo membentuk komisi penyelidikan untuk menyelidiki penyebab salah satu bencana stadion paling mematikan sepanjang masa. Pekan lalu, komisi tersebut merilis sebuah laporan yang menyimpulkan bahwa penggunaan gas air mata secara “berlebihan” dan “sembrono” adalah penyebab utama kematian.
Piala Dunia U-20 FIFA dijadwalkan digelar di Indonesia tahun depan. Inilah alasan kunjungan Infantino ke Asia Timur. Terlepas dari insiden itu, turnamen harus berlangsung di Indonesia sesuai rencana.
Infantino: “Ini adalah negara sepak bola, negara di mana sepak bola adalah gairah lebih dari 100 juta orang. Kami berutang kepada mereka untuk merasa aman saat bermain.”
More Stories
Pembukaan toko di Interlaken: perlengkapan olahraga baru “Eiger” berasal dari Indonesia
Banyak korban tewas dalam bencana stadion di Indonesia
Thomas Doll berbicara tentang pekerjaan kepelatihannya di Indonesia, masalah sepeda motor, dan kemungkinan kembali ke Bundesliga