Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Bulu Tangkis: Seorang talenta dari Tiongkok pingsan di lapangan dan mati

Bulu Tangkis: Seorang talenta dari Tiongkok pingsan di lapangan dan mati

Indonesia
Bakat bulutangkis asal Tiongkok tumbang di lapangan dan mati

Seperti yang diumumkan Asosiasi Bulutangkis Tiongkok, pemuda itu meninggal sesaat sebelum tengah malam pada hari Minggu

© Markus Schreiber/AFP/dpa

Zhang Zhijie bersiap menghindari servis lawannya dalam bulutangkis. Tiba-tiba dia jatuh ke tanah dan mati beberapa saat kemudian. Peristiwa tersebut menimbulkan sejumlah pertanyaan.

Bakat bulu tangkis berusia 17 tahun Tiongkok pingsan selama pertandingan dan meninggal di rumah sakit beberapa waktu kemudian. Rekaman video menunjukkan Zhang Zhijie tiba-tiba jatuh ke tanah saat pertandingan pada hari Minggu di Yogyakarta, Indonesia, selama Kejuaraan Pemuda Asia. Asisten bergegas ke lapangan beberapa saat kemudian dan membawanya keluar lapangan dengan tandu.

Bakat bulutangkis ditemukan sejak dini

Seperti yang diumumkan Asosiasi Bulutangkis Tiongkok, pemuda itu meninggal sesaat sebelum tengah malam pada hari Minggu. Ia menambahkan, pihak klinik belum mengetahui secara pasti penyebab kematiannya. Asosiasi Bulutangkis Tiongkok dan Asia serta Kementerian Luar Negeri Tiongkok di Beijing menyampaikan belasungkawa kepada keluarga tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning mengatakan, konsulat Tiongkok segera menghubungi pihak berwenang Indonesia setelah kejadian tersebut dan mengirimkan staf ke aula.

Menurut asosiasi tersebut, Zhang berasal dari Provinsi Zhejiang di Tiongkok timur dan merupakan “atlet luar biasa” di tim muda Tiongkok. Pada tahun 2023, ia memenangkan gelar tunggal putra di Kejuaraan Nasional dan mewakili tim nasional di tahun yang sama. Menurut surat kabar China Daily yang dikelola pemerintah, ia mulai bermain bulu tangkis sejak taman kanak-kanak dan masuk tim di provinsi asalnya saat masih duduk di bangku sekolah dasar.

berapa harganya
Departemen Perlindungan Data

READ  Tahun 2023 memperkenalkan peristiwa ini