Berita Utama

Berita tentang Indonesia

BYD ingin membuat mobil listrik di Indonesia

BYD ingin membuat mobil listrik di Indonesia

Pabrikan asal China tersebut meluncurkan di sana dengan tiga model listrik – Dolphin, Seal dan Atto 3 – yaitu seri 800 volt berdasarkan e-Platform 3.0. Model Han dan Dong EV berukuran lebih besar yang juga ditawarkan di Eropa belum akan diekspor ke Indonesia untuk saat ini.

Kedepannya ekspor ke Indonesia akan tergantikan dengan produksi lokal pula. Menurut Airlangga Hartarto, pabrik BYD di Indonesia akan berkapasitas 150.000 kendaraan per tahun dan pembangunannya akan dimulai tahun ini. Namun lokasi pastinya belum disebutkan.

BYD akan berinvestasi sekitar $1,3 miliar di pabrik tersebut. Ini merupakan pabrik mobil listrik BYD kelima di luar China, setelah Thailand, Uzbekistan, Brasil, dan Hongaria. Eagle Zhao, presiden BYD di Indonesia, mengatakan perusahaannya bertujuan untuk mencapai posisi terdepan di pasar di Indonesia seperti yang telah dicapai secara global. “Tentu saja kita juga harus memiliki target yang lebih agresif di Indonesia,” ujarnya kepada wartawan, menurut Reuters.

Kantor berita tersebut juga menulis, mobil listrik kompak Wuling Air EV dan crossover kelas menengah Hyundai Ioniq 5 termasuk di antara mobil listrik terlaris di Indonesia tahun lalu.

Negara Asia Tenggara ini memiliki cadangan bahan baku yang besar, khususnya nikel. Jadi pemerintah Indonesia telah berusaha selama bertahun-tahun untuk membawa tidak hanya pertambangan bahan mentah, tetapi juga industri pengolahan, termasuk produksi mobil listrik, ke dalam negeri. Produsen mobil sudah banyak berinvestasi di berbagai proyek material baterai di Indonesia. Hyundai dan Toyota sudah atau telah mengumumkan pabrik mobil. Tesla sudah lama dikabarkan tertarik memiliki pabrik di Indonesia.

Kasus BYD menarik: Tiongkok mengandalkan teknologi baterai LFP internal mereka untuk semua kendaraan. Hal ini ditandai dengan tidak memerlukan nikel, yang merupakan bahan utama dalam upaya eMobility di Indonesia.

carnewschina.com, Reuters.com