Cologne (ots)
Investasi ekuitas sebesar US$8 juta di perusahaan farmasi Indonesia Etana
DEG – Deutsche Investitions- und Entwicklungsgesellschaft mbH telah mengambil sekitar USD 8 juta saham di PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana), sebuah perusahaan biofarmasi Indonesia. Berbasis di ibukota Jakarta, perusahaan saat ini mempekerjakan sekitar 500 orang.
Meningkatnya jumlah penyakit di Indonesia meningkatkan permintaan akan obat-obatan seperti obat untuk mengobati penyakit kanker. Sejauh ini, ini sebagian besar diimpor dan seringkali tidak sesuai dengan keadaan penelitian saat ini, sehingga kurang efektif. Pada saat yang sama, beberapa biaya obat impor yang mahal tidak lagi ditanggung oleh perusahaan asuransi kesehatan.
Pengembangan dan produksi obat-obatan yang terjangkau sesuai standar terbaru
Etana telah bertekad untuk menutup kesenjangan pasokan ini dan membuat obat-obatan berkualitas tinggi yang diproduksi secara lokal dapat diakses oleh penduduk setempat. Sebagai perusahaan farmasi pertama di kawasan ASEAN, perusahaan memproduksi obat dan vaksin dengan teknologi mRNA. Beberapa fasilitas manufakturnya berasal dari pembuat mesin Jerman. Setengah dari dana yang tersedia untuk Etana sekarang akan diinvestasikan untuk memperluas produksi dan setengahnya untuk penelitian.
Meningkatkan perawatan medis dan nilai tambah lokal
“Sebagai penyandang dana pembangunan, DEG berkomitmen pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) PBB, yang mencakup peningkatan kesehatan. Dengan bekerja sama dengan Etana, kami membantu memastikan bahwa masyarakat berpenghasilan rendah pun memiliki akses ke obat-obatan modern yang efektif.” kata Direktur Eksekutif DEG, Monica Beck.
Presiden Direktur Etana Nathan Tirtana mengatakan: “Sebagai perusahaan rintisan biofarmasi, kami sangat bersemangat untuk berinvestasi lebih lanjut di bidang manufaktur dan memperluas penelitian kami berkat dukungan DEG. Di tahun-tahun mendatang kami berencana untuk mengembangkan obat baru untuk mengobati kanker dan mengembangkan vaksin baru. ”
DEG telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1972. Dengan 280 juta orang itu adalah salah satu negara terpadat di Asia Tenggara. Sejak 1988 ada kantor DEG khusus di sana. Portofolio DEG di Indonesia saat ini mencapai EUR 170 juta dan, selain pembiayaan untuk lembaga keuangan, juga termasuk investasi dalam proyek energi terbarukan.
Kontak Pers:
Barbara Schrahe-Diemera
Telepon: +49 221 4986 1855
mailto:[email protected]
http://www.deginvest.de
Konten asli: DEG – Badan Investasi dan Pengembangan Jerman, berita dikirim oleh aktuell
More Stories
The Essential Guide to Limit Switches: How They Work and Why They Matter
Kemiskinan telah diberantas melalui pariwisata
Beberapa minggu sebelum pembukaan: Indonesia berganti kepala ibu kota baru