Mereka ingin mengetahui bagaimana agama-agama yang berbeda hidup bersama di Marburg – itulah sebabnya sekelompok orang dari Indonesia mengunjungi kota universitas tersebut. Namun mereka juga melaporkan hal menarik dari Indonesia.
Marburg. Dialog antar komunitas agama yang berbeda telah dipupuk di Marburg selama bertahun-tahun – misalnya di Meja Bundar Agama-Agama. Hal ini juga menarik bagi delegasi dari Indonesia yang mayoritas Muslim yang berada di kota universitas pada Selasa (30 Januari) dan Rabu. Sebanyak 14 pimpinan Pondok Pesantren (Besantren) se-Jawa mengunjungi antara lain komunitas Yahudi, Gereja Elisabeth dan komunitas Islam di Marburg.
More Stories
Kemiskinan telah diberantas melalui pariwisata
Beberapa minggu sebelum pembukaan: Indonesia berganti kepala ibu kota baru
Pemerintah di bawah tekanan: Protes massal di Indonesia menentang perubahan undang-undang pemilu