DOGRAN – Setelah lama terpaksa rehat akibat Corona, Festival Desa Dugren akhirnya kembali digelar pada 9-10 Juli. Klub yang berpartisipasi berharap dapat menyambut banyak pengunjung di aula depan, yang telah diubah menjadi tempat pekan raya. Ada berbagai hiburan untuk tamu dari segala usia. Festival Desa 2022 dimulai dengan penyadapan tong pada hari Sabtu pukul 4 sore oleh Walikota Fabian Prause. Paduan Suara Anak-Anak Dogern, Ansambel Pemuda Albbruck-Dogern, dan berbagai kelompok kuningan dari daerah tersebut menyediakan hiburan.
Festival Desa dimulai pada hari Minggu dengan setengah liter pada pukul 11 pagi. Klub Musik Dogern akan bermain dan memberikan hiburan dengan berbagai musik. Sebelum malam hari, band terkenal “Noochschlag” dari lingkungan sekitar akan menampilkan musik penutup festival. Lukisan wajah anak-anak, bengkel kreatif, kolam pusaran air anak-anak, dan bengkel ukiran menawarkan berbagai pilihan hiburan bagi pengunjung yang lebih muda.
Sekali lagi, klub yang berpartisipasi melakukan yang terbaik untuk memastikan keragaman kuliner tahun ini. Di stan Guild of Fools “Wiischmöckcher und Wiidüfel” ada Schupfnudeln, salad buah yang lezat, dan bar sampanye. Paduan suara putra “Liederkranz” menyajikan makanan panggang dan kentang goreng yang lezat serta berbagai macam minuman. Di Paviliun Friends of Dogern/LGS, crepes baru dipanggang dan disajikan dengan berbagai jenis keju. Selain anggur Prancis, minuman keras herbal Chartreuse juga disajikan di sini.
Fair Trade and Sustainability Steering Group tetap setia pada mantranya dengan penawaran organik, adil dan regional dan menyajikan limun buatan sendiri dan es teh serta hidangan nasi Indonesia. Berbagai macam kue menunggu pengunjung di paviliun klub senam, di mana minuman dan kopi tersedia.
Gym Dogern berfokus sepenuhnya pada minuman. Klub bersepeda menyajikan burger, dan suite klub musik mencakup pizza, panekuk, dan gurih. Pramuka akan memikat pengunjung yang lapar ke stan mereka dengan pilihan mereka. Sementara Guild of Goons menyiapkan roda keberuntungan, DRK lokal kembali dengan undian besar. TK St Clemens menyenangkan banyak pengunjung festival kecil dengan lokakarya kreatif dan lukisan wajah untuk anak-anak, dan pusat keluarga memperkaya kegiatan kreatif dengan lokakarya patung.
“Penyelenggara. Ahli media sosial. Komunikator umum. Sarjana bacon. Pelopor budaya pop yang bangga.”
More Stories
Para migran tinggal di pulau tropis terpencil: ‘Terkadang mereka merasa sedikit kesepian’
Pekan Film Indonesia di FNCC – Allgemeine Zeitung
Seorang binaragawan meninggal setelah mengalami kecelakaan menggunakan dumbel seberat 210 kg