Di atas kapal Jerman “KRI Nanggala-402” ada 53 pelaut. Dia telah berlayar di Surabaya, Jawa, dan berpartisipasi dalam latihan serangan torpedo ketika dia kehilangan kontak radio pada Rabu pagi, sekitar 95 kilometer utara Bali. Dan Angkatan Laut Indonesia memperingatkan, Kamis, bahwa awak akan memiliki cukup oksigen hingga Sabtu dini hari.
Sebuah kapal perang Australia dan sebuah pesawat khusus AS juga ikut serta dalam pencarian pada hari Sabtu. Selain itu, MV Swift Rescue Angkatan Laut Singapura dan kapal dari Malaysia dan India diperkirakan akan berada di lepas pantai Bali. Kapal fregat Australia HMAS Ballarat bergabung dalam pencarian di lepas pantai Bali pada hari Sabtu. Poseidon P-8, sebuah pesawat yang diperlengkapi khusus untuk berburu kapal selam, ikut ambil bagian di pihak Amerika.
Kapal selam diesel-listrik, yang memiliki berat 1.395 ton dan panjang sekitar 60 meter, dibangun oleh Howaldtswerke-Deutsche Werft di Kiel pada akhir tahun 1970-an. Perombakan di Korea Selatan selesai pada tahun 2012. Ini adalah salah satu dari lima kapal selam di Angkatan Laut Indonesia.
TNI AL menduga KRI Nanggala-402 berada di bawah air dari ketinggian 600 hingga 700 meter. Menurut pabrikan, kapal itu dirancang hanya untuk kedalaman menyelam 250-500 meter. Sebuah helikopter kemudian menemukan tumpahan minyak di air di daerah itu, tetapi tidak jelas apakah itu berasal dari kapal selam yang rusak. Sebuah gaya magnet yang besar juga ditemukan di sana.
© dpa-infocom, dpa: 210424-99-334727 / 8
“Penyelenggara. Ahli media sosial. Komunikator umum. Sarjana bacon. Pelopor budaya pop yang bangga.”
More Stories
Para migran tinggal di pulau tropis terpencil: ‘Terkadang mereka merasa sedikit kesepian’
Pekan Film Indonesia di FNCC – Allgemeine Zeitung
Seorang binaragawan meninggal setelah mengalami kecelakaan menggunakan dumbel seberat 210 kg