Eleni Cogonis Benamkan diri Anda dalam kancah punk di Indonesia pada tahun 2015 dan 2018. Saya menghubunginya melalui teman-teman. Namun, saya terkejut dengan betapa lugasnya dia bisa memotret.
Fotografer Basel ini pertama kali melakukan perjalanan ke Indonesia sendirian pada tahun 2015. Sebelum perjalanan, dia memiliki koneksi dari teman-teman. Konser juga diadakan di klub musik Rusia di Jakarta, tempat band punk Swedia yang kuat, Mob 47, bermain.
“Di sana saya bertemu Dado, yang berhubungan baik dengan adegan itu dan ingin membantu saya dengan proyek saya,” tulis Eleni Kougionis. “Dia menemani saya dan kami selalu memiliki rumah dengan teman-teman dari tempat kejadian dan kami bisa tinggal di sana sepanjang malam. Keramahannya sangat fenomenal.”
Pada tahun 2018, Dado menyelenggarakan Tur Asia Tenggara untuk Teman Kojioni Friends dari Basel Heckler. Film ini difilmkan di tur ini « Tur Masih Bangkai – Heckler Asia Tenggara » Dan lebih banyak gambar. Termasuk foto ini dari Yogyakarta.
Eleni Kogonis menulis: “Kami semua berhasil menghabiskan malam bersama keluarga di rumah di lantai. Di depan rumah, Mohawk yang jahat ditutupi dengan rambut, bersiap untuk konser. Nanti kita akan berkendara bersama ke acara di mana a sejumlah band Indonesia bermain di depan Heckler.”
“Foto tersebut menunjukkan pose yang benar-benar alami yang diambil pada saat itu, di mana cahaya, warna, dan sekelilingnya tepat. Kebanyakan orang menganggap foto itu istimewa karena menunjukkan orang Indonesia menata rambut mereka di Iroquois. Adegan itu sangat lazim di sana, ”lanjut fotografer.
Kougionis akrab dengan adegan punk dari rumah. Segera dia menemukan akses ke musik di Indonesia. Namun, saya terkejut dengan betapa jujurnya penggambaran mereka.
“Berbeda ketika ada tempat di mana saya aktif secara politik,” kenangnya. Dan: “Anda harus memercayai pengetahuan Anda tentang sifat manusia, berpikiran terbuka dan memiliki banyak kesabaran. Tetapi ada juga situasi sulit dengan polisi atau dengan ekstremis yang ingin menyerbu Festival Besif. Kedua perjalanan itu adalah petualangan yang luar biasa dengan orang-orang yang luar biasa.”
Seri “Punk in Indonesian” adalah bagian dari pameran “Zero delapan lima belas” dari 4 September hingga 31 Oktober di Bellevue, Basel.
“Penyelenggara. Ahli media sosial. Komunikator umum. Sarjana bacon. Pelopor budaya pop yang bangga.”
More Stories
Para migran tinggal di pulau tropis terpencil: ‘Terkadang mereka merasa sedikit kesepian’
Pekan Film Indonesia di FNCC – Allgemeine Zeitung
Seorang binaragawan meninggal setelah mengalami kecelakaan menggunakan dumbel seberat 210 kg