Saat berbuka puasa, banyak umat Islam memperingati kerabat mereka yang telah meninggal di kuburan. Selama Ramadhan, yang dimulai pada bulan April tahun ini, umat Islam yang taat tidak diperbolehkan makan atau minum apa pun antara matahari terbit dan terbenam. Puasa adalah salah satu dari lima rukun Islam. Awal dan akhir Ramadhan tergantung pada penampakan bulan sabit. Muslim di sebagian besar negara merayakan Idul Fitri dari hari Senin. Begitu juga di Jerman.
Presiden Federal Frank-Walter Steinmeier berharap umat Islam di negara ini “berbuka puasa Idul Fitri”. Steinmeier menjelaskan dalam sebuah surat, bahwa hati banyak orang akan berat karena perang agresif di Eropa Tengah, yang melanggar hukum internasional.
Bahkan di Afghanistan, di mana pesta dimulai pada hari Minggu, tidak banyak orang memiliki alasan yang baik untuk merayakannya. Ramadhan datang di bawah kekuasaan Taliban untuk pertama kalinya tahun ini. Krisis ekonomi yang parah mendorong jutaan orang ke dalam kemiskinan dan keputusasaan. Di ibu kota, Kabul, perempuan dan anak-anak mengemis di depan toko roti. Organisasi teroris Negara Islam (IS) juga melakukan serangan di negara itu lagi dalam beberapa pekan terakhir.
Di Indonesia, di mana sebagian besar umat Islam tinggal di seluruh dunia, orang diizinkan untuk merayakan secara luas dan melakukan perjalanan ke kampung halaman mereka untuk pertama kalinya sejak dimulainya pandemi Corona. Di penghujung Ramadhan, negara Asia Tenggara itu diperkirakan akan mengalami kemacetan panjang. Di sini pun banyak yang khawatir dengan kenaikan harga minyak goreng dan bahan bakar, misalnya. Di India, selain harga pangan yang mahal, gelombang kekerasan antara ekstremis Hindu dan Muslim meredam suasana pesta.
More Stories
Para migran tinggal di pulau tropis terpencil: ‘Terkadang mereka merasa sedikit kesepian’
Pekan Film Indonesia di FNCC – Allgemeine Zeitung
Seorang binaragawan meninggal setelah mengalami kecelakaan menggunakan dumbel seberat 210 kg