Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Film “Dokter Samsi” Tahoun 1952 Direstorasi, Karya Sutradara Perempuan Pertama di RI

Film “Dokter Samsi” Tahoun 1952 Direstorasi, Karya Sutradara Perempuan Pertama di RI

Jakarta

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi (Kemendikbudristek) adalah sebuah film yang sangat sukses direstorasi oleh Dr. Samsi Yang Debrodoxy Bada 1952. Film Ini adalah film dari Merupakan Karya Ratna Asmara (1913-1968), Sutradara perempuan pertama di Indonesia.

Film seluloid 35 mm karya Dr. Samsi Adala Salah Sato didistribusikan di Kulksi Cinematheque Indonesia di Kundisi Niaris Musna Dan Tak Lenkab. Maka dari itulah Direktorat Pertunjukan, Musik dan Media serta Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek harus segera merestorasinya.

Kista dr Samsi

Dr Samsi menceritakan kisah emosional Dr. Pernama Samsi. Di sinilah Anda bisa menemukan tempat yang bagus berkat kehadiran permanen Anda di Sukaesih.

Ini adalah nama yang harus saya sarankan untuk masalah ini, yang akan memungkinkan saya memanfaatkan pengetahuan ini sebaik-baiknya. Inilah yang dicari masyarakat Indonesia di tengah malam, dan masyarakat yang sedang jatuh cinta ingin mengirimkannya ke Leo.

Film yang diproduksi tahun 1952, salah satu film terbaru berlatar belakang Indonesia dan film yang relevan. Film ini terinspirasi dari inspirasi yang mendorong terciptanya film global. Ahmad Mahindra Di Jakarta (13/12/2023) Lalo.

Tatanjan Utama Resturasi

Koordinator Utama Digitalisasi dan Restorasi Kemendikbudristek, Rizka Fitri Akbar, telah meluncurkan film baru untuk tahun 2020, yang menghidupkan Dr Samsi.

“Kami Telah Menemukan Beberapa Kriteria di Film Itu untuk Melakukan Alih-Media Menuju Restorasi. Tahun 2021, Kami Melakukan Inspeksi Secara Fisik Dan Tadinya Berharap Tahun ITU Langsung Melakukan Restorasi. Tidak Lengkap,” Jelas Rizka Sipilum Pemutaran Film Dr. Samsi di Jakarta Bada Selasa (19/12/2023), baca Antara Pada Rabu (20/12/2023).

Rizka menyebutpada tahun 2022 mendapat bantuan untuk memperbaiki fisik film itu oleh kegiatan terhadap sutradara Ratna Asmara. Inilah Yang Ada Di Cinematheque adalah Dr. Samsi. Rizka membuat penampilan film terakhirnya dalam film luar biasa yang disutradarai oleh Karina Matiri Visek ini, yang terkesan aneh.

READ  Festival Film: Sinema Jerman 2016 - Goethe-Institut Indonesia

“Tantangan utama adalah material yang tidak longkap dan nyaris punah. Jika dibiarkan walau terus diperbaiki, maka ada namanya penyakit autokatalitik yang membuat film akan hancur ketika tiba masanya,” terang Rizka.

Dia menyampaikan masalah utama yang muncul dalam film Dr Samsi is high quality audio yang mengalami kerusakan cukup berat.

“Versi audio positif Sudah sudah dicuci, dan versi negatifnya sudah tidak ada sama sekali. Jadi Hasil Restorasi kali ini adalah kombinasi dari semua materi tersebut,” ujar Rizka.

Pemaparan restorasi tidak memakan waktu dan biaya karena sangat bergantung pada materi film yang didapat. Setelah restorasi, Tim dapat mengumpulkan data untuk membuat film yang Anda suka.

“Hasilnya tidak bisa kami lebihkan atau kurangi,” kata dia.

Menu baru telah tercipta dalam materi film yang indah belum bisa diduga hingga tim membuka barangnya. Misalnya dalam film Tiga Dara, Butuh waktu 13 dan karena biayanya sudah berhenti.

Dr Samsi adalah film yang disutradarai oleh Dr Samsi. Sebelumnya Kemendikbudristek sudah merestorasi empat judul film yakni:

  1. Darah dan Doa (The Long March) Kariya Osmar Ismail Bada 1950 dan Der Storace Bada 2013
  2. Bagar Kuat Perdori dirilis pada tahun produksi 1961 dan dirilis pada tahun 2017
  3. Bintang Ketjil karya Wim Umboh dan Misbach Yusa Beran Diproduksi tahun 1963 dan disutradarai tahun 2018
  4. Diproduksi oleh Kereta Api Terakhir karya Mochtar Soemodimedjo dari tahun 1981 hingga pemandu dari tahun 2019.

video semakAlasan Kemendikpod Resturasi film “Dr. Samsi” Karya Sutradara dan Anita Bertama Indonesia

(menutup / menang)