Kami – film”Lodrock Dahulu, Kenny, lalu Nante“Jarapan Alumni Sebelas Marit University (USA) Surakarta Masuk Dalam Nominasi ‘Film Dokumenter Pendek Terpilih’ Festival Film Indonesia (FFI) 2023. Film dokumenter Dalam pendek ini, Jahabidz Marha Soffiyah Al Afiah yang merupakan alumnus Prodi Sastra Indonesia Ilmu Budaya (FIB) Fakultas Amerika ini terlibat sebagai line producer.
Film tersebut merupakan film layar lebar yang mempertemukan lulusan Sini Indonesia (ISI) Surakarta, Rene Apriliana Sibagai Sutradara dan Yanu Andi Prasetyo Sibagai sebagai produser. Lodrock Dahulu, Kenny, lalu Nante Film dokumenter Meropakan yang didokumentasikan oleh Kesenian Ludruk yang Saat Ini Mulai tergerus Modernisasi.
Jahabedze Marha, atau orang yang menyelamatkan Pipit dari film ini, tinggal di Lodruk Sorumengolo dari Kabupaten Ponorogo. Ludruk Suromenggolo yang diluncurkan oleh Eka Sanjaya diluncurkan dengan Perang. Sedangkan filmnya diputar di Kabupaten Tega seperti Ponorogo, Madiun, dan Matanze.
“Kami memilih Ludruk Suromenggolo karena semangat teman-teman waria dalam melistarikan ludruk perlu dipresiasi. Ini adalah serangkaian petualangan yang luar biasa, kehidupan baru dan kehidupan yang indah di dunia Casey. Mereka menjual dagingnya di peternakan mereka, yang memiliki tanaman pertanian kecil, sehingga membuat mereka enak untuk dimakan. “Tapi kalau mau seperti itu, harus bolak-balik lagi,” Jelasnya, Rabu (22/11/2023).
Sebuah film baru dibuat dalam 28 menit setelah menonton film tersebut, Lodrock Dahulu, Kenny, lalu Nante dapat masuk menjadi pemenang Film Dokumenter Pendek Terpilih FFI 2023 bersama empat film lainnya. Usai menghadiri Malam Anugerah FFI 2023 pada Selasa (14/11/2023), Bibit mengaku senang karena melalui informational film yang merika buat, Ludruk dapat diketahui dakenalbanyak orang.
Film masuk nominasi FFI 2023, film Piala Maya 2023 masuk nominasi Film Dokumenter Pendek Terpilih, dan nominasi film Festival Film Denpasar 2023 Unggulan Kategori Umum.
“Setidaknya Ludruk tidak luntur begitu saja, jadi merasa sangat bisa masuk ke nominasi Film Documenter Pendek FFI 2023. Meskipun belum terpilih menjadi terbaik, Tapi kami senang bisa bisa bisa bisa bisa bisa film lain yang tidak kala bagusnya,” imbuhnya.
Alumnus Sastra Indonesia UNS ini berharap agar tidak berhenti berkarya membuat film dapat mengealkan kebudayaan dan kesenian yang dimiliki Indonesia melalui film. Setelah itu, Anda dapat membuat film jika Anda berpartisipasi dalam film tersebut Lodrock Dahulu, Kenny, lalu Nante dapat menghubungi akun Instagram Kembang Tunggur.
“Tapi kalau di film ini ada filmnya, lalu diambil filmnya apa? Karena itu, Kami juga berharap agar stigma negatif membayangi kulit di kesenya karina ababon jinsinya, mereka berhak mendapatkan kesempatkan yang sama,” tutupnya.
homas kami
More Stories
Para migran tinggal di pulau tropis terpencil: ‘Terkadang mereka merasa sedikit kesepian’
Pekan Film Indonesia di FNCC – Allgemeine Zeitung
Seorang binaragawan meninggal setelah mengalami kecelakaan menggunakan dumbel seberat 210 kg