Kementerian Kesehatan RI
Yogyakarta, Indonesia, 20 April /PRNewswire/
Para menteri keuangan dan kesehatan dari 20 ekonomi terbesar dunia telah sepakat untuk menciptakan Dana Pengendalian Pandemi untuk membantu dunia mencegah, mempersiapkan, dan merespons pandemi di masa depan dengan lebih baik.
Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadkin dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memimpin pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Kesehatan (JFHMM) G20, di mana negara-negara anggota G20 sepakat untuk membentuk Dana Antara (FIF) untuk Kesiapsiagaan, Pencegahan dan Respons Pandemi (PPR) ) di bawah bimbingan kredit dari Bank Dunia dan bimbingan teknis dari Organisasi Kesehatan Dunia.
Menteri Mulyani mengatakan: “Saya senang mengumumkan bahwa lebih dari $ 1,1 miliar telah dialokasikan ke Dana Kesiapsiagaan Pandemi untuk perantara keuangan. Indonesia telah menjanjikan $ 50 juta, Singapura $ 10 juta, Amerika Serikat $ 450 juta, Uni Eropa $ 450 juta dan Jerman 50 juta euro ($52,7 juta), dan Wellcome Trust $10 juta untuk disumbangkan ($12,3 juta.) Negara-negara anggota G20 juga menekankan bahwa dana tersebut harus inklusif dan terbuka untuk negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah.
Kesimpulan JFHMM juga akan dibahas pada pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral bulan depan dan akan ditindaklanjuti pada pertemuan Joint Health and Finance Working Group (JFHTF) berikutnya.
Menteri Kesehatan RI Budi menegaskan bahwa JFHTF G20 telah membuat kemajuan dalam membahas gagasan fasilitas FIF, yang pertama kali diperkenalkan pada masa kepresidenan G20 Italia pada tahun 2021. Termasuk pembentukan Forum Kerjasama Internasional dan Platform Koordinasi Kerjasama.
Kedua pertemuan juga menyepakati tinjauan komprehensif sertifikasi vaksin COVID-19, protokol kesehatan untuk memfasilitasi mobilitas global, dan perluasan manufaktur global dan pusat penelitian PPR, khususnya produksi vaksin, terapi, dan diagnostik di negara berkembang.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Bank Dunia, GAVI, CEPI, Dana Global dan Yayasan Bill & Melinda Gates. Dr Tedros mengatakan program FIF juga harus koheren dengan inisiatif kesehatan global lainnya. “Platform ini harus dibangun di atas keahlian Akselerator ACT, Kerangka Pandemi Influenza dan mekanisme lainnya. Ini adalah fokus penting dari kebijakan kesehatan G20 yang dipimpin oleh Menteri Bode.”
gambar – https://mma.prnewswire.com/media/1846835/SLW00832.jpg
Kontak media:
kontak – suci,
+62816-786-685
Konten asli dari: Kementerian Kesehatan RI, ditransmisikan oleh aktuell news
More Stories
Wanita kaya merangsang pariwisata kesehatan
Hari pertama Piala Dunia di Singapura dibatalkan karena buruknya udara
Asap mematikan menyelimuti Indonesia – DW – 28 Oktober 2015