Gunung Berapi: Gamkunura di Indonesia memuntahkan abu panas

Diterbitkan 10 Juli 2007| Waktu membaca: 2 menit

SAYADi Indonesia, gunung berapi yang sempat tidak aktif selama sepuluh tahun menjadi aktif kembali, memaksa lebih dari 8.000 orang mengungsi dalam waktu 24 jam. Kepulan asap setinggi lebih dari 3.000 meter membubung di atas kawah Gamkunura di provinsi Maluku Utara, Indonesia bagian timur, pada hari Selasa. Gunung berapi tersebut telah mengeluarkan semburan abu panas ke udara sejak Senin, beberapa di antaranya jatuh ke lereng yang berjarak lebih dari tujuh kilometer dari kawah. Imam Baraka, kepala Perlindungan Sipil, mengatakan ahli vulkanologi mencatat tiga letusan besar pada hari Selasa.

Sembilan desa yang terletak di bawah tepi kawah telah dievakuasi. 5.000 warga desa lainnya masih harus dievakuasi ke tempat aman. “Kami telah menginstruksikan pihak berwenang untuk membawa semua orang yang berada dalam jarak delapan kilometer dari kawah ke tempat yang aman,” kata seorang pejabat di Badan Vulkanologi Bandung. Menurut Baraka, 2.000 orang menolak untuk pergi. Mereka tidak ingin meninggalkan barang-barang mereka tanpa pengawasan. Sebagian besar orang yang diselamatkan ditempatkan di sekolah-sekolah dan gedung-gedung pemerintah di daerah tersebut.

Gamkunura setinggi 1.325 meter terletak di Pulau Halmahera, sekitar 2.400 kilometer timur laut Jakarta. Gunung ini telah meletus dua belas kali sejak pencatatan dimulai, dengan letusan terakhirnya pada tahun 1984. Tidak ada yang terluka pada saat itu. Namun, ribuan warga terpaksa tinggal di akomodasi darurat selama beberapa minggu. Indonesia memiliki lebih banyak gunung berapi dibandingkan negara lain. 128 di antaranya aktif dan 65 dianggap berbahaya. Negara ini terletak di Cincin Api Pasifik, tempat beberapa lempeng benua bertabrakan. Akibat pergerakan tektonik terdapat aktivitas seismik tingkat tinggi. Gempa bumi dan letusan gunung berapi terjadi secara rutin.