Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Indonesia: Airbus A320 lepas landas tanpa pengemudi karena kedua pilot tertidur

Indonesia: Airbus A320 lepas landas tanpa pengemudi karena kedua pilot tertidur

153 penumpang di dalamnya
Kedua pilot tertidur – Airbus A320 terbang tanpa pilot di atas awan

Batik Air Airbus A320 lepas landas dari Bandara Jakarta, Indonesia

© Afridi Hikmal / Gambar Imago

Situasi berbahaya terjadi pada jet penumpang Batik Air di Indonesia: Airbus lepas landas dalam penerbangan ke Jakarta saat kedua pilot tertidur. Untungnya seseorang bangun tepat pada waktunya.

Bahkan, pilot harus bergantian tidur. Namun hal itu terjadi pada penerbangan penumpang Batik Air dari Kendari menuju ibu kota Indonesia Jakarta tidak berfungsi. Sebuah penerbangan Airbus A320 dengan 153 penumpang mengudara selama setengah jam pada tanggal 25 Januari tanpa pilot, menurut laporan investigasi oleh Otoritas Penerbangan Sipil yang bertanggung jawab. Untungnya, salah satu pilot terbangun tepat waktu, memperbaiki jalur penerbangan dan akhirnya berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat.

Tidur diamati oleh pengontrol lalu lintas udara di menara bandara Jakarta Indonesia setelah upaya berulang kali untuk menghubungi kru tidak berhasil. Menurut laporan tersebut, pengawas melakukan penyelidikan awal dua belas menit setelah pesan radio terakhir, namun tidak mendapat tanggapan. Para kru baru dapat dihubungi kembali 28 menit setelah kontak terakhir.

Co-pilot Airbus A320 asal Indonesia sudah muak dengan si kembar

Pada titik ini, kapten penerbangan, yang sedang beristirahat setelah berunding dengan rekannya, mendongak lagi dan menemukan wakilnya tertidur. Ia juga mengamati bahwa pesawat telah menyimpang dari jalur penerbangan yang benar. Membangunkan rekannya, mengoreksi arah, pesawat mendarat di Jakarta sesuai rencana.

Laporan investigasi juga menjelaskan mengapa co-pilot yang pingsan saat mengemudi merasa sangat lelah. Pria berusia 28 tahun itu menjadi ayah dari anak kembar. Dua bayinya yang berumur satu bulan telah membangunkannya beberapa kali di malam hari sebelum dia mulai bekerja. Selain itu, orang tersebut pindah bersama keluarganya dan memindahkan barang-barang dari rumah lama ke rumah baru sehari sebelum penerbangan.

Untuk penerbangan malam ke Jakarta, ayah muda itu harus bangun tengah malam untuk menuju bandara. Di sana, seorang perawat penerbangan memeriksanya dan menemukan dia layak untuk terbang. Akibat kejadian tersebut, pihak maskapai kini harus merevisi prosedur keamanannya.

Sumber: Laporan investigasi oleh Aerotelegraph

Pak

READ  Indonesia mempercayai Tesla dan mendorong produksi baterai ke depan