tenggelam di Bali
Penemuan bagian dari kapal selam yang hilang – harapan untuk penyelamatan memudar
Sabtu 24 April 2021 | 17:54
Sebuah kapal selam militer Indonesia dengan 53 orang di dalamnya tampaknya telah menghilang dari pulau Bali. Komandan Angkatan Laut Yudo Margono mengatakan pada hari Sabtu bahwa tim peneliti telah menemukan bagian dari kapal selam yang dibangun di Jerman. Ini termasuk item dari dalam yang tidak bisa keluar tanpa “tekanan eksternal” atau “kerusakan” pada peluncur torpedo.
Bangkai kapal itu ditemukan di titik di mana kapal selam terakhir tenggelam. Margono mengesampingkan bahwa bagian-bagian itu berasal dari kapal selam lain. Menurut hasil, bagian dari sistem torpedo dan sebotol minyak yang digunakan untuk melumasi periskop ditemukan. Petugas penyelamat juga menarik sajadah untuk umat Islam dari laut.
Komandan angkatan laut menambahkan bahwa pencarian sisa kapal selam dan pelaut yang hilang terus berlanjut. Namun, potensi pemulihan di perairan dalam “sangat berisiko dan sulit”. “Kami tidak tahu apa-apa tentang kondisi para korban karena kami belum menemukan satu pun dari mereka. Jadi kami tidak bisa berspekulasi,” kata Margono ketika ditanya tentang kemungkinan korban selamat. “Tapi dari (menemukan) barang-barang ini, Anda bisa menarik kesimpulan sendiri.”
Indonesia: Penemuan bagian dari kapal selam yang hilang
Kontak hilang dengan kapal selam “Ki Ari Nangala 402” Rabu pagi selama manuver militer yang bertujuan menembakkan torpedo. Menurut militer, tim meminta izin untuk masuk lebih dalam. Setelah memberikan perintah yang sesuai, koneksi terputus.
Dalam beberapa hari terakhir telah terjadi pencarian kapal selam dengan panik, di mana hanya tiga hari oksigen yang cukup jika terjadi pemadaman listrik. Selain Singapura, Malaysia, dan Australia, Amerika Serikat juga ikut serta dalam pencarian dengan total hampir dua lusin kapal dan pesawat di area seluas 34 kilometer persegi.
Kapal selam yang hilang – jejak pertama Kamis malam اء
Angkatan Laut Indonesia mengumumkan, Kamis malam, bahwa mereka telah menemukan “objek” magnet yang kuat di kedalaman 50 hingga 100 meter dan berusaha menemukannya untuk mencari tahu apakah itu kapal selam yang hilang. Namun, ketika lapisan minyak ditemukan di permukaan air, harapan untuk menemukan kapal selam itu pupus.
Pakar militer sudah takut kapal selam itu mungkin jatuh. Itu mungkin telah tenggelam hingga 700 meter – dan dengan demikian ke kedalaman itu tidak dibangun. Pihak berwenang belum memberikan penjelasan yang mungkin atas hilangnya kapal selam secara tiba-tiba. Mereka juga tidak mengomentari pertanyaan apakah kapal selam itu bisa kelebihan beban. Militer hanya menyatakan “KRI Nanggala 402” laik laut.
Indonesia: Kapal selam buatan Jerman yang hilang
Kapal yang kini tenggelam itu rupanya salah satu dari lima kapal selam yang dibangun di Jerman dan Korea Selatan dan dimiliki oleh Indonesia. Pembangunan kapal selam Tipe 209 dengan berat 1.300 ton dimulai oleh raksasa industri ThyssenKrupp pada tahun 1978. Pada tahun 1981 dikirim ke Indonesia.
Hilangnya “KRI Nanggala 402” membawa kembali kenangan akan kecelakaan “Kursk” pada tahun 2000. Ketika kapal selam nuklir Rusia tenggelam di Laut Barents, semua 118 orang di dalamnya tewas. Investigasi kemudian menyimpulkan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh torpedo yang rusak.