Pekanbaru (Indonesia) – Harimau sumatera terancam punah. Salah satu spesimen langka ini kini telah mati dalam perangkap hewan di pulau Sumatera, Indonesia. Pihak berwenang mengumumkan pada hari Senin.
Seekor harimau betina, berusia antara 4 dan 5 tahun, ditemukan mati pada hari Minggu di dekat Bukit Batu Hunting Reserve di kabupaten Bengalis Riau, provinsi Riau, Vivin Arviana Jogasara, kepala Badan Konservasi Lingkungan Riau mengatakan.
Penyelidikan menunjukkan bahwa lima hari setelah harimau sumatera ditangkap dalam perangkap, ia mati karena dehidrasi.
Sepertinya jebakan itu dipasang oleh seorang pemburu. Dalam penyelidikan, The Nature Conservancy akan bekerja sama dengan otoritas penegak hukum.
Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) adalah subspesies harimau terkecil yang masih hidup. Selain perburuan, perusakan habitat alami dengan perkebunan kelapa sawit telah memusnahkan populasi secara signifikan. Di pulau Sumatera, wilayah seluas Jerman, Austria dan Swiss jika digabungkan, tidak lebih dari 400 spesimen yang tersisa di alam liar. Ini adalah ras kucing besar terakhir di Indonesia setelah harimau Jawa dan Bali dimusnahkan.
“Penyelenggara. Ahli media sosial. Komunikator umum. Sarjana bacon. Pelopor budaya pop yang bangga.”
More Stories
Para migran tinggal di pulau tropis terpencil: ‘Terkadang mereka merasa sedikit kesepian’
Pekan Film Indonesia di FNCC – Allgemeine Zeitung
Seorang binaragawan meninggal setelah mengalami kecelakaan menggunakan dumbel seberat 210 kg