di Indonesia
Hukuman Aneh Corona: Siapa pun yang menolak memakai masker harus mengikuti tes dan berbaring di peti mati
Jumat, 4 September 2020 | 18:10
Indonesia mengambil jalur yang benar-benar unik dan tidak biasa dalam menangani penanggulangan Corona. Di ibu kota, mereka yang menolak memakai masker harus memutuskan apakah mereka ingin melakukan kerja sosial sebagai hukuman, membayar denda, atau berbaring di peti mati.
Di ibu kota, Jakarta, baru-baru ini mereka yang menolak masker diminta berbaring di peti mati untuk menjalani tes. Warga negara yang tertangkap tanpa penutup wajah dilaporkan dapat memilih untuk melakukan pelayanan masyarakat, membayar denda, atau berbaring di peti mati sebentar. Menurut pihak berwenang di Jakarta, hal ini bertujuan untuk menyadarkan orang-orang yang menolak menggunakan masker akan potensi konsekuensi mematikan dari tindakan mereka.
“Pikirkan apa yang akan terjadi jika Anda tertular COVID-19,” kata seorang pejabat kepada seorang yang menolak masker di dalam peti mati yang terbuka. Video adegan itu dibagikan di YouTube pada hari Kamis. Abdul Shakur termasuk salah satu yang harus terbaring di dalam kotak kayu berhiaskan bunga. Dia mengatakan kepada Tribune News bahwa dia tidak punya cukup uang untuk membayar denda sekitar 14 euro.
Baca juga: Berita Epidemi – 1.372 Kasus Baru Corona di Jerman – Fokusnya Khusus pada Dua Negara Bagian Federal
180 ribu kasus Corona sejauh ini
Indonesia telah menjadi berita utama dalam beberapa bulan terakhir karena hukumannya yang aneh: warga negara yang tertangkap tanpa masker harus segera melakukan push-up, dan lain-lain.
Negara kepulauan berpenduduk 265 juta jiwa ini menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang paling terdampak pandemi Corona. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 180.000 kasus terkonfirmasi dan lebih dari 7.700 orang meninggal akibat virus Corona. Hanya Filipina yang memiliki tingkat infeksi lebih tinggi di wilayah tersebut.
iklan
Fokus pada Internet/Wochit
More Stories
Wanita kaya merangsang pariwisata kesehatan
Hari pertama Piala Dunia di Singapura dibatalkan karena buruknya udara
Asap mematikan menyelimuti Indonesia – DW – 28 Oktober 2015