Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Indonesia juga ingin membeli minyak Rusia

Indonesia juga ingin membeli minyak Rusia

drKepala ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu tampaknya berjalan di atas tali antara barat dan timur yang telah berhasil sejauh ini. Beberapa hari setelah Presiden Federal Frank-Walter Steinmeier menemuinya di Indonesia dan Joko Widodo menghadiri KTT G7 di Jerman sebagai tamu, dia diterima oleh Presiden Rusia Vladimir Putin Janji-janji penting untuk pembangunan negaranya. Seperti di China, India dan Sri Lanka, fokus utamanya adalah minyak di bawah harga pasar. Widodo mendapat manfaat dari peran penting: Indonesia menjadi tuan rumah G20 di Bali pada bulan November dan sejauh ini menolak untuk mengecualikan agresor Putin dan para pembantunya.

untuk penawaran pencucian uang ini Moskow dermawan. Menurut laporan di media Asia, Putin telah mengkonfirmasi bahwa dia berniat membangun kilang besar senilai setidaknya $16 miliar di Jawa Timur yang telah dipertimbangkan sejak 2016. Baru-baru ini, ada masalah potongan pajak di sana. Antara lain, pabrik tersebut akan menghantam pusat perdagangan minyak Singapura, yang telah berbicara dengan jelas menentang serangan terhadap Ukraina dan terlibat dalam beberapa sanksi Barat terhadap Rusia. Perusahaan energi Rusia Rosneft dikatakan memiliki 45 persen saham di kilang tersebut dan perusahaan minyak Indonesia Pertamina 55 persen. Duo pemerintah ini sudah mendirikan perusahaan patungan di Jakarta. “Kilang Tuban sangat kami butuhkan karena tidak hanya penting bagi Pertamina, tetapi juga kepentingan nasional untuk mengurangi ketergantungan impor produk BBM,” ujar Kadik Ampara Jaya, kepala joint venture, akhir Maret lalu. Setelah selesai, Rusia akan mencakup sekitar seperlima dari Indonesia negara pengimpor minyak saat ini.