Ini adalah salah satu bencana stadion terbesar dalam sejarah sepak bola di seluruh dunia. Lebih dari 170 orang tewas dan 180 lainnya luka-luka dalam kerusuhan dan kepanikan massal di Indonesia. Pihak berwenang Indonesia mengumumkan hal ini pada hari Minggu. Bencana itu bermula setelah pertandingan sepak bola pada hari Sabtu di Jawa Timur, Indonesia. Arima FC kalah dari Persebaya Surabaya. Pendukung tim tuan rumah yang kalah menyerbu Stadion Malang dan terjadilah kerusuhan. Pasukan keamanan menggunakan gas air mata. Kapolres Avinta mengatakan, situasi usai pertandingan menjadi “kacau”. “Mereka menyerang petugas dan merusak mobil.” Lalu terjadilah desak-desakan saat para penggemar melarikan diri ke pintu keluar.
Seorang penyintas menyalahkan otoritas keamanan: “Gas air mata tidak hanya terjadi di dalam stadion, tetapi juga di luar. Mereka juga menembaki tribun penonton dan toko-toko di luar.” Menteri Keamanan Indonesia Mahfud MD menulis di Telegram bahwa stadion itu terisi melebihi kapasitas. 42.000 tiket terjual, tetapi stadion hanya mengizinkan 38.000 pengunjung. Presiden Indonesia Joko Widodo menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mengumumkan peninjauan langkah-langkah keamanan di pertandingan sepak bola. Widodo mengatakan dia juga memerintahkan Asosiasi Sepak Bola Nasional untuk menghentikan sementara pertandingan-pertandingan papan atas.
Pertandingan di Indonesia sering diwarnai dengan kerusuhan dan kekerasan antar suporter dari klub yang berbeda. FIFA menetapkan bahwa pengawas dan petugas polisi di stadion tidak diperbolehkan membawa atau menggunakan senjata api atau gas yang mengiritasi.
Tonton videonya: Lebih dari 170 orang tewas dalam kerusuhan dan kepanikan massal di lapangan sepak bola
More Stories
Pembukaan toko di Interlaken: perlengkapan olahraga baru “Eiger” berasal dari Indonesia
Banyak korban tewas dalam bencana stadion di Indonesia
Thomas Doll berbicara tentang pekerjaan kepelatihannya di Indonesia, masalah sepeda motor, dan kemungkinan kembali ke Bundesliga