Antara 1 Januari dan 3 April 2023, total 2.161 kasus campak (848 konfirmasi laboratorium dan 1.313 kasus dugaan) dilaporkan di 18 dari 38 provinsi di Indonesia.
Area berikut sangat terpengaruh:
- Jawa Barat (796 kasus)
- Papua Tengah (770 kasus)
- Bandon (197 kasus)
Pada tahun 2022, sebanyak 4.845 kasus campak yang dikonfirmasi laboratorium dan enam kematian (CFR 0,1%) dilaporkan di 32 dari 38 provinsi.
Provinsi Utama Terdampak:
- Aceh (978 kasus)
- Sumatera Barat (859 kasus)
- Riau (500 kasus)
- Jawa Timur (459 kasus)
Analisis tren menunjukkan bahwa jumlah kasus pagi yang dilaporkan setiap tahun pada tahun 2022 dan sekarang pada tahun 2023 lebih tinggi dari biasanya.
Wabah saat ini terutama ditandai oleh kekebalan populasi: Cakupan vaksinasi di Indonesia pada tahun 2020 adalah 87% untuk vaksin campak dosis pertama (MCV1) dan 65% untuk vaksin campak dosis kedua (MCV2). Pada tahun 2021 cakupan nasional MCV1 adalah 87% dan MCV2 adalah 59%. Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah anak yang terpapar campak sangat tinggi.
.
>> Sumber: WHO, 28/04/2023
>> Informasi lebih lanjut tentang Indonesia
>> Informasi lebih lanjut tentang campak
“Ahli web. Pemikir Wannabe. Pembaca. Penginjil perjalanan lepas. Penggemar budaya pop. Sarjana musik bersertifikat.”
More Stories
The Essential Guide to Limit Switches: How They Work and Why They Matter
Kemiskinan telah diberantas melalui pariwisata
Beberapa minggu sebelum pembukaan: Indonesia berganti kepala ibu kota baru