Aliran lava dan abu
Indonesia: Letusan Gunung Merapi
Gunung Merapi memuntahkan material vulkanik terlihat dari Desa Tongol Arum, Sulaiman, Yogyakarta.
© Sumber: Anja Budhiyanto/Zuma PressWire
Jakarta. Gunung berapi Merapi di pulau Jawa Indonesia menjadi semakin aktif kembali. Pusat vulkanologi negara bagian tersebut memperingatkan potensi risiko aliran lava dan abu dalam laporan yang dikeluarkan pada Kamis (waktu setempat). Berdasarkan informasi, Merapi masuk dalam tingkat aktivitas ketiga dari empat aktivitas. Gambar-gambar tersebut menunjukkan lava muncul dari gunung berapi. Pihak berwenang mengimbau warga menjauh dari zona bahaya beberapa kilometer di sekitar Feuerberg.
Baca lebih lanjut setelah pengumuman
Baca lebih lanjut setelah pengumuman
Merapi terletak sekitar 35 kilometer sebelah utara Yogyakarta di tengah pulau utama terpadat di Indonesia, Jawa. Gunung ini dianggap sebagai gunung berapi paling aktif di Indonesia dan terakhir meletus pada musim semi tahun 2023.
Hampir 130 gunung berapi aktif
Menurut pihak berwenang, gunung tersebut adalah salah satu dari lima gunung berapi aktif yang saat ini berada di negara kepulauan Asia Tenggara. Terdapat kurang lebih 130 gunung berapi aktif di seluruh Indonesia. Negara ini, tersebar di ribuan pulau, terletak di “Cincin Api” Pasifik, wilayah paling aktif secara geologis di Bumi dengan sabuk vulkanik yang mengelilingi Samudra Pasifik di tiga sisinya.
Baca lebih lanjut setelah pengumuman
Baca lebih lanjut setelah pengumuman
Merapi, dengan ketinggian lebih dari 2.900 meter, merupakan gunung berapi strato. Selama letusan, campuran debu, batu, lava, dan gas panas yang berbahaya sering kali mengalir menuruni lereng. Letusan gunung berapi yang berbahaya pada tahun 2010 menewaskan lebih dari 340 orang dan menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi.
R.N.D./D.A
“Penggemar twitter yang bangga. Introvert. Pecandu alkohol hardcore. Spesialis makanan seumur hidup. Ahli internet.”
More Stories
Wanita kaya merangsang pariwisata kesehatan
Hari pertama Piala Dunia di Singapura dibatalkan karena buruknya udara
Asap mematikan menyelimuti Indonesia – DW – 28 Oktober 2015