Pemerintahan Indonesia yang akan berakhir masa jabatannya telah menambahkan 16 proyek ke dalam daftar proyek strategis yang akan menerima pendanaan negara, termasuk lima kawasan industri pengolahan nikel, kata para pejabat pada hari Selasa.
Taman tersebut, yang bernilai total 636,9 triliun rupiah ($39,58 miliar), akan menghasilkan campuran endapan hidroksida dan nikel serta kobalt sulfat di empat kota berbeda di provinsi Sulawesi Tengah dan Tenggara. EV) digunakan.
Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, telah berupaya menggunakan cadangan nikel terbesar di dunia untuk menarik investasi asing yang akan memperkuat posisinya dalam rantai pasokan global untuk produksi baterai kendaraan listrik.
Presiden terpilih Prabowo Subianto, yang akan mulai menjabat pada bulan Oktober, telah berjanji untuk melanjutkan kebijakan Widodo.
Taman tersebut mencakup pabrik pelindian asam bertekanan tinggi (HPAL) yang akan dibangun oleh Anukra Neo Energy Materials dari Indonesia dan Goshan Indonesia Materials dari Tiongkok, yang akan memiliki kapasitas 120.000 ton nikel per tahun di MHP. Dibangun oleh perusahaan Cina Zhejiang Huayou Cobalt. Huayou telah bermitra dengan Vale Indonesia untuk membangun dua pabrik HPAL di Sulawesi.
Proyek gas lepas pantai raksasa energi Italia Eni senilai $11,83 miliar diklasifikasikan secara strategis di PSC Terusan Utara di Selat Makassar.
Menteri Ekonomi Senior Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan mendukung proyek tersebut dengan mempercepat perizinan, pembukaan lahan, dan membantu pembiayaan.
“Proyek-proyek ini akan mendukung proyek-proyek prioritas pemerintah seperti pengembangan sektor hilir, memperkuat ketahanan energi dan pangan kita,” kata Menkeu mengacu pada sektor pengolahan nikel.
More Stories
The Essential Guide to Limit Switches: How They Work and Why They Matter
Kemiskinan telah diberantas melalui pariwisata
Beberapa minggu sebelum pembukaan: Indonesia berganti kepala ibu kota baru