Kamar Alice |
AI Generatif berpotensi menghemat $243,5 miliar kapasitas produksi di seluruh Indonesia, menurut Access Partnership. Dampak Ekonomi dari Kecerdasan Buatan Generatif: Pekerjaan Masa Depan di Indonesia laporan.
“AI generasi baru, AI generatif, membantu kita berinteraksi dengan data dengan cara baru,” kata Dharma Simorangkir, CEO Microsoft Indonesia. “Dari peringkasan teks dan deteksi anomali hingga pengenalan gambar, antarmuka bahasa alaminya memungkinkan kita berinteraksi dengan teknologi ini menggunakan bahasa sehari-hari, dan kemampuannya sebagai mesin logika membantu kita mengidentifikasi pola dan mengekstrak wawasan lebih cepat.”
Laporan yang didanai Microsoft juga merinci tiga bidang yang memerlukan perhatian, termasuk meningkatkan akses dan penggunaan AI, mengelola risikonya, dan mendorong inovasi yang lebih besar. Menurut Microsoft Indonesia, AI perlu terus didemokratisasi agar keterampilan baru seperti motivasi, evaluasi analitis, dan pemecahan masalah dapat dikuasai.
Untuk mengelola risiko, Microsoft akan terus meningkatkan kesadaran tentang penggunaan AI yang bertanggung jawab, melalui laporan Responsible AI Impact Assessment.
“Dalam masyarakat demokratis, salah satu prinsip dasar kami adalah tidak ada seorang pun yang kebal dari hukum,” kata Agar Edi, direktur urusan pemerintahan di Microsoft Indonesia dan Brunei Darussalam. “Itulah sebabnya kami merasa pantas bagi regulator dan pembuat kebijakan untuk meningkatkan pengawasan dan mempertimbangkan undang-undang dan peraturan baru. Kami akan terus berpartisipasi aktif dengan berbagi pengalaman dan ide mengenai praktik yang bertanggung jawab di bidang kecerdasan buatan.”
Pada saat yang sama, Microsoft akan berkolaborasi dengan pemerintah dan sektor swasta untuk melindungi dan mendorong inovasi melalui penggunaan kecerdasan buatan. Hal ini juga akan mendorong inovasi melalui komitmennya terhadap pelanggan AI, termasuk komitmen Copilot terhadap hak cipta.
“AI dapat membantu manusia fokus pada elemen penting dari tugas mereka, bukan menggantikannya,” kata Simorangkir. “Karena AI pada akhirnya hanya dapat bekerja dengan data yang disediakan oleh manusia dan dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi manusia.”
“Penggemar twitter yang bangga. Introvert. Pecandu alkohol hardcore. Spesialis makanan seumur hidup. Ahli internet.”
More Stories
Pasar Saham Menjanjikan: Indonesia yang Diinginkan
Lalu Lintas Udara – Kemungkinan 62 orang tewas setelah kecelakaan pesawat di Indonesia – Ekonomi
Indonesia mengurangi ekspor minyak sawit dan meningkatkan tekanan harga