Penggemar Indonesia yang menggunakan Bali untuk menjelajahi negara kepulauan ini menghadapi biaya yang mahal: banyak yang memasuki negara tersebut melalui Bali, menghabiskan beberapa hari di Lombok, dan kemudian – setelah singgah lebih jauh di Bali – melakukan perjalanan untuk melihat komodo. Orangutan di Kepulauan Sunda Kecil, Sumatra dan Candi Borobudur di Jawa. Untuk penjelajahan pulau seperti itu, setiap singgah di Bali sekarang dikenakan biaya Rs 150.000.
Kemacetan lalu lintas dan permasalahan sampah
Namun, penting bagi pihak berwenang untuk mengatasi dampak negatif dari pariwisata massal di masa depan – agar hal ini dapat terjadi, dana baru harus masuk ke kas. “Pariwisata jelas memberikan kontribusi positif bagi Bali dan Indonesia di tingkat nasional, namun di sisi lain juga mempunyai konsekuensi negatif yang serius,” tegas Gubernur Pulau Dewata Wayne Koster. Kemacetan lalu lintas yang meningkat dari hari ke hari dan tidak adanya pembuangan sampah merupakan permasalahan yang sangat memusingkan.
Nama Bali masih memunculkan gambaran sawah hijau subur, pura indah, dan pantai menakjubkan seperti Dreamland atau Nusa Dua. Namun mencapainya menjadi sebuah tantangan. Bahkan perjalanan dari bandara ke tempat liburan memakan waktu berjam-jam pada jam sibuk. Gambar-gambar jalan yang macet total yang beredar di jejaring sosial tampak lebih buruk daripada gambar surgawi.
Pembangunan sistem angkutan kereta ringan bawah tanah akan membantu meringankan kekacauan ini. Menteri Investasi Luhut Pandjaitan beberapa hari lalu mengumumkan bahwa kereta tersebut akan menghubungkan bandara dengan destinasi wisata seperti Canggu dan Seminyak di masa depan. Rencananya, sistem tersebut akan aktif pada tahun 2025/2026. Dan inilah saat yang tepat: Menurut perkiraan, jumlah wisatawan akan meningkat drastis dalam beberapa tahun mendatang. Pajak pariwisata sangat dibutuhkan untuk “melindungi budaya dan alam Bali yang terkenal,” tegas Gubernur Koster.
More Stories
The Essential Guide to Limit Switches: How They Work and Why They Matter
Kemiskinan telah diberantas melalui pariwisata
Beberapa minggu sebelum pembukaan: Indonesia berganti kepala ibu kota baru