Berita Utama

Berita tentang Indonesia

Indonesia sedang mencari keanggotaan dalam Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan dan sedang meninjau kebijakan ekonominya

Indonesia sedang mencari keanggotaan dalam Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan dan sedang meninjau kebijakan ekonominya

Indonesia akan mulai meninjau berbagai kebijakan ekonomi untuk menjadi anggota pertama Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan di Asia Tenggara, kata seorang menteri senior pada hari Rabu.

Indonesia telah menetapkan tujuan untuk menjadi anggota Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan dalam waktu tiga tahun setelah kelompok yang berbasis di Paris ini memulai pembicaraan keanggotaan dengan Indonesia pada bulan Februari.

Jakarta berharap keanggotaan ini akan membawa lebih banyak investasi dan kesepakatan perdagangan ke negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara.

OECD, dengan lebih dari 30 negara anggota, adalah organisasi internasional yang memberikan nasihat kepada anggotanya mengenai kebijakan publik, termasuk masalah sosial, ekonomi dan lingkungan.

Airlangga Hartarto, Menteri Utama Perekonomian Indonesia, mengatakan pada konferensi pers: Pihak berwenang Indonesia akan meninjau kebijakan mereka di lebih dari dua lusin bidang prioritas, termasuk perpajakan, ekonomi digital dan antikorupsi, untuk memastikan kebijakan tersebut sejalan dengan standar OECD. Untuk memulai proses bergabung.

Selain Airlangga, Sekretaris Jenderal OECD Matthias Cormann juga berjanji untuk mendukung upaya Indonesia untuk mempercepat proses aksesi, meskipun ia menggambarkan jangka waktu yang ditentukan sendiri oleh negara tersebut sebagai hal yang ambisius.

“Mari kita bergerak maju secepat mungkin, namun mari kita juga mengambil waktu yang diperlukan untuk memastikan bahwa reformasi yang dilakukan sebagai bagian dari proses ini mendapat dukungan publik yang diperlukan, berkelanjutan dari waktu ke waktu, dan secara umum mencapai semua manfaat yang ingin kita capai. masyarakat Indonesia,” kata Corman.

Minggu ini, Corman bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, yang akan menggantikan Widodo pada bulan Oktober. (Laporan oleh Stefano Soliman; Editing oleh Gayatri Suroyo dan Gerry Doyle)

READ  Lampu bursa saham menjadi 'merah' - Inggris menuntut UE